Di era ponsel pintar saat ini, pembaruan melalui udara (OTA) telah menjadi teknologi yang sangat diperlukan. Teknologi ini memungkinkan pengguna memperbarui perangkat mereka melalui jaringan nirkabel kapan saja dan di mana saja. Baik itu sistem operasi, aplikasi, atau pengaturan terkait, pembaruan OTA dapat mencapai peningkatan yang cepat dan mudah.
Pembaruan OTA mengacu pada pengiriman pembaruan ke sistem tertanam seperti ponsel, tablet, mobil, dll. melalui jaringan nirkabel. Tidak seperti pembaruan langsung tradisional menggunakan USB atau koneksi khusus, pembaruan OTA memungkinkan pengguna untuk mendapatkan versi perangkat lunak terbaru tanpa kontak fisik.
Metode pembaruan ini tidak hanya meningkatkan kenyamanan pembaruan, tetapi juga memperluas cakupan pembaruan, mengurangi biaya, dan mempercepat adopsi versi baru oleh pengguna.
Tujuan utama pembaruan OTA adalah menyederhanakan proses pembaruan, terutama dalam lingkungan penerapan skala besar. Hal ini tidak hanya meningkatkan pengalaman pengguna, tetapi juga mengurangi risiko yang disebabkan oleh kerentanan firmware atau keamanan. Melalui pembaruan OTA, produsen ponsel dapat dengan cepat meluncurkan fitur dan patch keamanan baru untuk meningkatkan pengalaman pengguna.
Penerbit pembaruan OTA dapat memutuskan apakah pengguna dapat menolak pembaruan ini. Dalam beberapa kasus, produsen bahkan dapat menonaktifkan sementara fitur tertentu hingga perangkat diperbarui. Selain itu, setelah pengguna menginstal pembaruan, mereka biasanya tidak dapat kembali ke versi lama.
Untuk mengurangi dampak pembaruan pada lalu lintas jaringan dan ruang penyimpanan perangkat, pembaruan OTA biasanya hanya dikirimkan dengan perbedaan minimal, yang disebut teknologi "pembaruan diferensial".
Dalam hal ponsel pintar, pembaruan OTA adalah pembaruan firmware atau sistem operasi yang diunduh secara otomatis melalui internet. Untuk dua sistem operasi seluler utama, iOS dan Android, masing-masing mode pembaruan OTA sangat berbeda.
iOS telah mendukung pembaruan OTA sejak iOS 5, dan semua pembaruan dirilis oleh Apple, yang membuat ketersediaan dan tingkat adopsi pembaruannya relatif tinggi. Menurut laporan, sekitar 60% hingga 70% pengguna iPhone menginstal pembaruan versi utama terbaru dalam beberapa bulan.
Sebaliknya, pembaruan OTA Android ditangani oleh produsen peralatan asli (OEM) dan operator nirkabel, yang menyebabkan ketersediaan pembaruan yang tidak konsisten dan bahkan fragmentasi Android. Situasi ini tidak hanya mempersulit pengembangan bagi pengembang pihak ketiga, tetapi juga dapat menyebabkan masalah keamanan.
Untuk mengatasi masalah fragmentasi Android, Google meluncurkan "Project Treble" dan"Project Mainline", dua inisiatif yang dirancang untuk menyederhanakan proses pembaruan bagi OEM dan mendorong patch keamanan kepada pengguna dengan lebih cepat.
Dengan peluncuran Android 8.0, pembaruan OTA juga memperkenalkan arsitektur partisi A/B, yang memungkinkan pembaruan diinstal di latar belakang dan beralih ke sistem pembaruan baru saat memulai ulang berikutnya, sehingga secara signifikan mengurangi waktu yang diperlukan untuk menginstal pembaruan. Waktu yang dibutuhkan.
Selain telepon pintar, cakupan aplikasi pembaruan OTA juga telah diperluas ke mobil dan perangkat Internet of Things (IoT). Di bidang otomotif, pembaruan OTA dapat digunakan untuk memperbarui sistem hiburan, peta navigasi, dll., yang secara signifikan dapat mengurangi biaya perawatan dan meningkatkan kenyamanan konsumen.
Dengan pengembangan jaringan sensor nirkabel, teknologi OTA juga telah diterapkan dalam Internet of Things, yang memungkinkan perangkat di lokasi terpencil memperbarui firmware tanpa kontak langsung, sehingga sangat menghemat waktu dan biaya.
Namun, kemudahan pembaruan OTA bukannya tanpa risiko; pembaruan tersebut juga menyediakan vektor serangan bagi para peretas. Di masa lalu, beberapa produsen kendaraan telah menemukan kerentanan keamanan dalam proses pembaruan yang dapat digunakan untuk mengendalikan mobil dari jarak jauh, yang menunjukkan bahwa keamanan harus ditanggapi dengan sangat serius saat menerapkan pembaruan OTA.
RingkasanKekhawatiran keamanan memaksa banyak produsen untuk membuat program pengungkapan kerentanan dan rencana darurat untuk pembaruan OTA guna memastikan bahwa sistem pengguna tidak rentan terhadap serangan jahat.
Teknologi pembaruan OTA terus berkembang dan meningkat, sehingga meningkatkan kenyamanan dan fungsionalitas berbagai perangkat tertanam. Namun, perkembangan teknologi juga membawa tantangan baru. Bagaimana memastikan keamanan proses pembaruan sambil tetap menjaga kenyamanan akan menjadi ujian penting di masa mendatang. Bagaimana kita harus melihat tren masa depan dan kemungkinan dampak dari teknologi yang diperbarui ini?