Sebagai peningkatan kesadaran lingkungan, semakin banyak bisnis dan konsumen mulai mencari bahan berkelanjutan, dan asam polilaktat (PLA), sebagai plastik berbasis bio, menjadi fokus perhatian.Ini tidak hanya dapat berasal dari bahan baku tanaman, tetapi juga memiliki biodegradabilitas yang sangat baik, yang memberikan berbagai potensi aplikasi di semua lapisan masyarakat.Namun, apakah karakteristik dan metode manufaktur bahan PLA cukup untuk menggulingkan dominasi plastik tradisional?
PLA, atau asam polilaktat, adalah poliester termoplastik, terutama difermentasi oleh pati tanaman (seperti jagung atau tebu), dan bahan utamanya adalah asam laktat.
Proses pembuatan asam polilaktat terutama mencakup polimerisasi asam laktat, yang merupakan reaksi kimia yang relatif sederhana.Produsen biasanya menggunakan diester siklik (isomer gelombang asam laktat) untuk polimerisasi siklik untuk mencapai PLA berat molekul tinggi.Sebagian besar proses ini menggunakan katalis logam, yang membuat PLA yang diproduksi menunjukkan sifat stereoisomer yang berbeda, yang juga memberikan keanekaragaman PLA dalam sifat fisik dan kimia.
Sifat fisik PLA berkisar dari polimer amorf hingga semi-kristal hingga polimer yang sangat kristal dengan berbagai sifat mekanik dan stabilitas termal.
Meskipun PLA banyak digunakan dalam pencetakan 3D, ia memiliki kinerja yang sangat baik selama pencetakan karena titik lelehnya yang rendah dan adhesi interlayer yang baik.Namun, stabilitas termal relatif buruk, yang membatasi rentang aplikasi PLA dan membuat banyak pengguna masih lebih suka plastik tradisional seperti PET atau PVC saat memilih bahan.
Keuntungan utama PLA adalah sifat ramah lingkungannya.Menurut beberapa penelitian, dalam kondisi pengomposan industri, PLA dapat menurunkan sekitar 50% dalam 60 hari, dan biodegradabilitasnya layak diperhatikan dibandingkan dengan plastik berbasis minyak bumi lainnya.Namun, tingkat degradasi PLA dalam lingkungan pengomposan rumah berkurang secara signifikan, yang membuat kontroversial ramah lingkungannya.
Menurut standar EN 13432 dan ASTM D6400, PLA umumnya dianggap kompos di bawah kondisi kompos industri, tetapi tidak efektif dalam kompos rumah tangga.
PLA telah menunjukkan potensi di banyak industri, terutama dalam pengemasan dan produk sekali pakai.Menurut data terbaru, sekitar 35% dari produksi PLA pada tahun 2022 digunakan untuk kemasan yang fleksibel, sementara 30% digunakan untuk kemasan yang keras.
Selain itu, PLA juga banyak digunakan dalam produk konsumen, seperti peralatan makan sekali pakai dan kemasan makanan.Dibandingkan dengan bahan tradisional, PLA tidak hanya dapat mengurangi beban lingkungan, tetapi juga memenuhi permintaan konsumen untuk produk kompos sampai batas tertentu.
Keuntungan PLA adalah dapat menghasilkan produk yang dapat terdegradasi, yang menjadikannya alternatif baru bagi banyak industri.
Meskipun PLA memiliki potensi besar, masih menghadapi banyak tantangan teknis.Misalnya, kerapuhan dan daktilitas rendahnya membatasi penggunaannya dalam aplikasi kekuatan tinggi.Oleh karena itu, bagaimana meningkatkan sifat mekanik PLA telah menjadi topik panas penelitian berkelanjutan.Selain itu, para sarjana juga mengeksplorasi kemungkinan pencampuran PLA dengan zat lain untuk meningkatkan kinerja.Sebagai contoh, bahan komposit dengan asam polyhydroxybutyric (PHB) dan selulosa mikrokristalin menunjukkan sifat mekanik yang meningkat secara signifikan, membuat PLA lebih kompetitif dalam penggunaan kemasan makanan.
Selain karakteristik fisik, teknologi pemrosesan PLA juga terus berkembang.Dengan kemajuan teknologi pencetakan 3D, prospek aplikasi PLA lebih luas.Orang dapat meningkatkan kekuatan dan ketangguhan mereka dengan mengubah struktur PLA atau menambahkan ekstender rantai.
Dalam konteks mengejar pembangunan berkelanjutan dan mengurangi polusi plastik, permintaan pasar PLA diperkirakan akan terus tumbuh.Investasi perusahaan dan inovasi teknologi di PLA akan lebih meningkatkan kinerjanya dan memberikannya tahap yang lebih besar dalam aplikasi ramah lingkungan.Namun, pengamatan dan evaluasi lebih lanjut masih diperlukan pada apakah plastik tradisional dapat sepenuhnya diganti.
Bagaimana ruang lingkup PLA akan berkembang dari waktu ke waktu?