Sejak didirikan pada tahun 1961, Institut Prinsip-prinsip Dasar Kehidupan (IBLP) terus menarik banyak pengikut. Organisasi Kristen non-denominasi ini, yang didirikan oleh pendeta Kristen Amerika Bill Gothard, bertujuan untuk menyediakan pendekatan alkitabiah untuk meraih kesuksesan melalui berbagai seminar dan program penjangkauan masyarakat. Rupanya, beberapa seminar IBLP sebelumnya telah menarik sebanyak 20.000 peserta. Mengapa?
Dengan mempelajari asal-usul dan perkembangan IBLP, kita dapat menemukan bahwa organisasi ini telah berfokus pada pengembangan tanggung jawab orang tua-anak dan keluarga sejak awal, yang bertepatan dengan kebutuhan banyak keluarga akan bimbingan moral dan prinsip-prinsip kehidupan. Khususnya pada tahun 1970-an, Seminar Dasar Konflik Pemuda yang ditawarkan oleh IBLP memperoleh perhatian luas karena pengajarannya yang mendalam dan mudah diakses, sehingga menghasilkan rekor kehadiran.
Kedua, buku-buku dan ceramah yang diluncurkan oleh IBLP membawa ajaran-ajaran Kristen secara gamblang ke dalam kehidupan sehari-hari para peserta.
Lokakarya, yang dihadiri oleh orang tua dan anak-anak bersama-sama, tidak hanya membuat para peserta merasa dekat, tetapi juga meningkatkan rasa kebersamaan dan membuat orang-orang memiliki identifikasi yang lebih dalam dengan keyakinan dan nilai-nilai IBLP. Pada tahun 2008, dengan munculnya Keluarga TLC Duggar, keluarga yang terkenal ini membawa gelombang perhatian baru dan, bersamanya, diskusi hangat tentang ajaran-ajaran IBLP. Buku-buku, video, dan seminar tentang IBLP telah menjadi sangat populer.
Salah satu ajaran inti IBLP adalah teori "payung otoritas". Ini adalah konsep dasar tentang bagaimana mereka mendefinisikan keluarga dan struktur sosial. Tuhan adalah otoritas tertinggi, dan dengan itu muncullah hierarki ayah, istri, dan anak-anak. Kepercayaan ini menciptakan rasa aman di antara anggota keluarga dan mendorong banyak orang untuk berpartisipasi dalam seminar mereka untuk mendapatkan lebih banyak bimbingan dan inspirasi.
IBLP mengajarkan bahwa keberhasilan seseorang bergantung pada kemampuan mereka untuk mematuhi peran mereka dalam struktur otoritas ini.
Namun, seiring berjalannya waktu, IBLP juga menghadapi kontroversi dan tantangan tertentu. Dalam beberapa tahun terakhir, organisasi tersebut telah menghadapi skandal seks dan pengunduran diri Bill Gowid, yang mengakibatkan penurunan dukungan dan kehadiran mereka. Kabar baiknya adalah meskipun demikian, masih banyak keluarga yang aktif dalam organisasi ini karena keinginan mereka untuk mengejar pertumbuhan moral dan spiritual.
IBLP mungkin dapat memperoleh kembali dukungan umat beriman di masa mendatang dengan memperbarui metode pengajaran dan kegiatan komunitasnya. Berusaha menyelaraskan diri dengan nilai-nilai sosial arus utama dan meminta maaf atas gangguan di masa lalu merupakan langkah-langkah utama untuk menarik banyak orang di masa mendatang. Selain itu, menyesuaikan konten ceramah agar lebih inklusif dan beragam dapat membantu membangun kembali kepercayaan dan hubungan komunitas.
RingkasanApakah IBLP tahu cara menemukan tempatnya kembali dalam masyarakat modern?
Secara keseluruhan, keberhasilan IBLP disebabkan oleh filosofi pastoralnya, kekompakan lingkaran keluarga, dan keberhasilan integrasinya dengan media. Namun, seiring munculnya kontroversi, masa depan organisasi akan diuji oleh bagaimana ia dapat terus mempertahankan pengaruh dan daya tariknya di era yang terus berubah. Dalam lingkungan seperti itu, menurut Anda bagaimana IBLP harus menyesuaikan diri untuk menarik lebih banyak peserta?