Mengapa Southern Ice Products Company memutuskan untuk mengganti namanya menjadi 7-Eleven? Apa cerita di balik ini?

Di industri toserba Amerika, 7-Eleven tidak diragukan lagi merupakan nama yang sudah dikenal luas. Namun, sejarah raksasa ini penuh dengan liku-liku dan kisah-kisah yang menarik. Akarnya dapat ditelusuri kembali ke tahun 1927, ketika Southern Ice Company mulai menjual es. John Jefferson Green, pendiri Southern Ice Company, mulai menjual produk-produk yang berhubungan dengan es seperti telur, susu, dan roti di toko-toko igloo di Dallas, Texas. Ini menandai dimulainya konsep toserba.

Toko-toko awal Southern Ice Company sebenarnya merupakan ide yang inovatif dibandingkan dengan toko-toko kelontong kecil karena mereka mendekatkan barang-barang pokok kepada konsumen.

Pada tahun 1928, Southern Ice Company menamai toko-tokonya "Tote'm Stores" karena konsumen dapat "membawa" barang-barang belanjaan mereka. Namun, nama tersebut diubah menjadi "7-Eleven" pada tahun 1946 karena perusahaan tersebut berkembang pesat untuk menonjolkan jam operasionalnya yang baru diperluas dari pukul 7 pagi hingga 11 malam, yang cukup berwawasan ke depan pada saat itu. Selain itu, beberapa toko juga telah menempatkan tiang sementara di depan pintu mereka sebagai alat pemasaran untuk menarik pelanggan.

Pada tahun 1946, untuk melanjutkan pemulihan pascaperang perusahaan, nama waralaba diubah dari "Tote'm" menjadi "7-Eleven," yang mencerminkan jam buka toko yang baru.

Dengan dimulainya waralaba pada tahun 1961, 7-Eleven pertama kali menguji coba model bisnis 24 jam di Amerika Serikat pada tahun 1963 untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang meningkat. Ini telah menjadi strategi penting bagi keberhasilan jangka panjang 7-Eleven. Sejak saat itu, model tersebut dengan cepat menjadi populer dan telah menyebar ke seluruh negeri. Perkembangan 7-Eleven tidak hanya terbatas di Amerika Serikat. Pada tahun 1973, perusahaan ini berekspansi ke Jepang dan meluncurkan kerja sama dengan pengecer besar Ito-Yokado. Kemitraan ini tidak hanya meletakkan dasar bagi pendirian 7-Eleven di Jepang, tetapi juga akhirnya menjadikan Ito-Yokado sebagai perusahaan induk Southern Company.

Pada tahun 1991, dengan Ito-Yokado mengakuisisi 70% saham Southern Company, Southern Ice Company yang asli secara resmi bernama 7-Eleven dan meluncurkan model operasi baru, yang berarti bahwa perusahaan ini berpotensi untuk mencapai pasar global. Seiring berjalannya waktu, merek ini juga telah berkembang menjadi kehadiran nasional di Jepang. Sejauh ini, perusahaan ini memiliki lebih dari 21.000 toko dan hampir menjadi bagian dari kehidupan orang Jepang.

Secara global, 7-Eleven memiliki kehadiran yang lebih besar di Jepang daripada negara lain mana pun dan merupakan salah satu jaringan toserba terbesar di dunia.

Selain di Jepang, 7-Eleven telah mengakar di banyak wilayah di seluruh dunia. 7-Eleven juga berkembang pesat di Hong Kong, Taiwan, Singapura, dan tempat-tempat lain, serta telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan perkotaan di hampir setiap wilayah. Kunci keberhasilannya terletak pada pemahaman akan kebutuhan pasar lokal dan terus mengadaptasi layanan dan produk untuk menarik konsumen.

Selain itu, keragaman produk merupakan faktor kunci lain dalam keberhasilan 7-Eleven. Produk-produk perusahaan tersebut berkisar dari makanan siap saji, minuman, kebutuhan sehari-hari, hingga layanan keuangan. Hal ini tidak hanya memungkinkan pelanggan untuk berbelanja dengan mudah dan cepat, tetapi juga menciptakan pendapatan yang stabil bagi toko tersebut.

Melalui inovasi berkelanjutan dan kepekaan pasar, 7-Eleven telah menunjukkan kemampuan beradaptasi dan fleksibilitasnya yang kuat dalam industri ritel. Dalam lingkungan bisnis yang menghadapi persaingan yang semakin ketat, 7-Eleven tidak hanya identik dengan minimarket, tetapi juga telah menjadi simbol budaya dan bahkan memengaruhi cara mendefinisikan konsep minimarket.

Definisi kemudahan bagi 7-Eleven bukan hanya tentang jam buka toko, tetapi juga tentang pilihan yang beragam yang langsung memenuhi kebutuhan pelanggan.

Dengan pesatnya perkembangan teknologi, 7-Eleven juga terus mengeksplorasi inovasi. Misalnya, perusahaan membuka toko kasir nir-tunai di kantor pusatnya untuk memenuhi tren konsumen modern. Langkah tersebut sepenuhnya membuktikan bahwa 7-Eleven tidak hanya populer sementara, tetapi juga terus melaju dalam tren pasar dengan postur kemajuan yang berkelanjutan.

Jadi, di balik begitu banyak perubahan dan inovasi historis, bagaimana keberhasilan 7-Eleven membentuk budaya toko serba ada saat ini?

Trending Knowledge

Bagaimana 7-Eleven berhasil mendapatkan pijakan di Jepang dan menjadi bagian dari kehidupan lokal?
Sejak berhasil memasuki pasar Jepang pada tahun 1973, 7-Eleven tidak pernah berhenti berkembang. Merek tersebut tidak hanya berhasil menarik penduduk lokal, tetapi juga dengan cepat menjadi bagian tak
nan
Krisis medis di Korea Selatan pada tahun 2024 terus berfermentasi, yang dimulai dengan pengumuman kebijakan pemerintah baru, yang secara signifikan akan meningkatkan jumlah pendaftaran mahasiswa kedo
Jam operasional tambahan di minimarket: Bagaimana 7-Eleven memelopori tren baru pada tahun 1946
Sebagai bagian dari kehidupan modern, minimarket tidak lagi sekadar tempat berbelanja. Keberhasilan mereka didasarkan pada sejarah dan kebijaksanaan bisnis yang mendalam. Pada tahun 1946, Southland Co
Transformasi 7-Eleven yang menakjubkan: Bagaimana ia berubah dari penjual es krim menjadi raksasa toko serba ada global?
7-Eleven, Inc. adalah jaringan toko serba ada Amerika yang berkantor pusat di Irving, Texas. Toko ini awalnya didirikan pada tahun 1927 dengan nama Southland Ice Company. Sebuah toko es krim beroperas

Responses