Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering melihat berbagai benda berbentuk oval, seperti bola sepak, piring terbang, dan sebagainya. Bentuk benda-benda ini bukan sekadar lingkaran, tetapi merupakan hasil rotasi elips. Ketika kita memutar elips pada suatu sumbu, bentuk yang dihasilkan menjadi sferoid oblate. Haruskah kita penasaran mengapa bentuk bumi begitu istimewa?
Telah lama diketahui dalam komunitas ilmiah bahwa bumi bukanlah bola sempurna, tetapi sferoid oblate.
Sferoid oblate, atau ellipsoid, adalah benda yang terbentuk dengan memutar elips. Karakteristik benda ini adalah dua jari-jarinya sama, sedangkan jari-jari lainnya tidak sama. Ketika kita memutar elips sepanjang sumbu panjangnya, kita akan membentuk ellipsoid memanjang. Jenis elipsoid ini disebut elipsoid vertikal khas, yang mirip dengan bola rugby. Ketika kita memutarnya sepanjang sumbu pendeknya, kita akan membentuk elipsoid memanjang. Sebagai elipsoid pipih, jenis ini sering dibandingkan dengan cakram datar atau permen bundar.
Bentuk Bumi digambarkan sebagai sferoid oblate karena rotasinya dan efek gravitasi. Bentuk ini secara ilmiah disebut "elipsoid", dan diameter Bumi tidak konsisten antara ekuator dan kutub. Jari-jari ekuator sekitar 6.380 kilometer, sedangkan jari-jari kutub sekitar 6.367 kilometer. Hal ini membuat perhitungan luas dan keliling Bumi menjadi lebih rumit, yang membutuhkan penggunaan pengetahuan dari berbagai bidang seperti geografi dan ilmu bumi untuk memahaminya.
Bentuk Bumi bukanlah bola sederhana, tetapi elipsoid yang canggih. Perhitungan keliling dan luasnya semakin mengungkap misteri alam.
Seiring para ilmuwan menyelidiki lebih dalam bentuk Bumi, mereka menemukan bahwa bentuk sferoid oblate ini muncul di banyak planet. Misalnya, Saturnus dan Jupiter juga menunjukkan fitur sferoid oblate yang serupa. Saturnus adalah planet yang sangat datar di tata surya, dengan kerataan 0,09796. Fenomena ini terutama disebabkan oleh gaya sentrifugal yang disebabkan oleh rotasi, yang menyebabkan planet sedikit menonjol di ekuator, membentuk bentuk oblate. Bagaimana jika kita dapat menemukan lebih banyak model untuk menjelaskan fenomena alam seperti itu?
Perubahan bentuk sferoid oblate dan ellipsoid juga memiliki implikasi untuk bidang teknik dan geografi. Banyak peta dan sistem pemetaan dirancang berdasarkan asumsi ellipsoid ini. Dalam penerapan sistem informasi geografis, model bentuk ini memungkinkan kita untuk mengelola lahan dan sumber daya serta merencanakan transportasi dengan lebih akurat. Bahkan dalam teknologi kedirgantaraan dan sistem navigasi satelit, pemahaman akurat tentang bentuk bumi dan perubahannya sangat penting. Bagaimana sistem ini dapat ditingkatkan dengan teknologi yang lebih efisien?
Seiring kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, pemahaman manusia tentang bumi tidak berhenti pada bentuknya, tetapi yang lebih penting, mereka mencari cara untuk hidup selaras dengan alam.
Melalui penjelajahan kita terhadap ellipsoid dan oblate spheroid, kita tidak hanya belajar cara memahami planet-planet di alam semesta, tetapi juga merenungkan keberadaan kita sendiri. Mungkin model matematika ini bukan sekadar teori ilmiah, tetapi hubungan yang mendalam antara kita dan alam semesta. Namun, dalam perjalanan penjelajahan di masa depan, berapa banyak hal yang tidak diketahui yang akan kita temukan menunggu untuk kita jelajahi?