Kelopak mata adalah lapisan kulit tipis yang melindungi dan menutupi mata, dan penampilannya sangat bervariasi di antara kelompok etnis.
Bagaimana kelopak mata memperoleh bentuknya yang unik? Mengenai masalah ini, banyak ahli percaya bahwa evolusi penglihatan dan penampilan terkait erat dengan gen. Memahami bentuk kelopak mata dari berbagai kelompok etnis bukan hanya sekadar rasa ingin tahu, tetapi sebenarnya terkait dengan adaptasi manusia terhadap kelangsungan hidup.
Tersembunyi di dalam gen kita adalah cerita tentang interaksi genetika dan lingkungan, terutama bagi orang-orang di Asia Timur dan Tenggara. Kelopak mata mereka biasanya memiliki lipatan ke atas, atau "lipatan kantus," yang merupakan salah satu fitur paling umum di antara kelompok etnis di daerah ini.
"Di antara banyak orang Asia Timur, lipatan kantus medial dianggap sebagai ciri umum, yang sedikit banyak dipengaruhi oleh genetika manusia."
Keberadaan lipatan ini bukan hanya pertimbangan estetika, tetapi juga dapat menjadi adaptasi terhadap perubahan iklim dan lingkungan selama proses evolusi. Misalnya, memiliki kelopak mata yang lebih kecil dapat beradaptasi lebih baik dengan lingkungan yang berangin dan cerah, sehingga mengurangi debu dan sinar UV.
Namun, penampilan kelopak mata bergantung pada lebih dari sekadar adaptasi fisik ini. Hal ini juga dikendalikan oleh gen tertentu. Pembentukan alis tunggal dan kelopak mata ganda, serta kontur kelopak mata atas yang berbeda, memang bervariasi di antara berbagai ras. Ini semua merupakan manifestasi dari keragaman genetik.
“Menurut laporan penelitian, karakteristik kelopak mata tunggal atau ganda merupakan sifat poligenik, yang berarti bahwa beberapa gen bekerja sama untuk membentuk karakteristik ini.”
Didorong oleh budaya estetika, pembentukan dan perubahan kelopak mata telah memicu serangkaian fenomena sosial. Di banyak negara Asia, penampilan bulu mata dan kelopak mata telah menjadi topik hangat yang diperdebatkan dalam rezim kecantikan.
Misalnya, di Tiongkok dan Korea Selatan, operasi kelopak mata ganda (disebut "operasi kelopak mata ganda") telah menjadi tren populer bagi wanita untuk mengejar kecantikan, yang berasal dari harapan dan definisi masyarakat tentang "kecantikan." Popularitas jenis operasi ini juga mencerminkan harapan implan gigi agar terlihat serupa.
“Operasi kelopak mata ganda lebih dari sekadar peningkatan kosmetik, operasi ini mencerminkan hubungan yang mendalam dengan identitas dan ekspektasi budaya.”
Dalam proses evolusi bertahap, bentuk dan tampilan kelopak mata menjadi manifestasi perbedaan etnis. Seiring perubahan latar belakang budaya, preferensi orang terhadap bentuk kelopak mata pun ikut berubah. Pengaruh bintang film dan ikon budaya pop telah membentuk standar kecantikan domestik dan internasional, yang selanjutnya menciptakan kebutuhan untuk mengubah bentuk kelopak mata.
Namun, apakah pengemasan dan penyajian penampilan seperti ini akan menyebabkan hilangnya identitas diri? Bagaimana kontradiksi antara individu dan ekspektasi sosial akan memengaruhi generasi mendatang? Pertanyaan-pertanyaan ini mendorong setiap pembaca untuk berpikir, kecantikan seperti apa yang abadi dan nyata?