Language
Country/Area
No result found
engapa seperempat tangkapan ikan dunia berasal dari hanya lima wilayah arus naik
Upwelling merupakan fenomena utama dalam oseanografi, yaitu pergerakan yang didorong oleh angin dari perairan dalam yang lebih padat, lebih dingin, dan seringkali kaya nutrisi ke permukaan laut untuk menggantikan perairan permukaan yang lebih hangat dan seringkali miskin nutrisi. Perairan upwelling yang kaya nutrisi ini mendorong pertumbuhan dan reproduksi produsen primer seperti fitoplankton. Menurut laporan tersebut, sekitar 25% dari tangkapan ikan laut global berasal dari lima wilayah upwelling, yang hanya mencakup 5% dari lautan dunia.
Biomassa dan suhu air di area upwelling memungkinkan area ini diidentifikasi, karena memiliki suhu permukaan laut yang lebih dingin dan konsentrasi klorofil a yang lebih tinggi.
Mekanisme upwelling didorong oleh tiga faktor utama: angin, efek Coriolis, dan transportasi Ekman. Berbagai jenis upwelling mungkin beroperasi secara berbeda, tetapi efek umumnya sama. Ketika angin bertiup di sepanjang permukaan laut, air permukaan bergerak pada sudut sekitar 90 derajat terhadap arah angin karena efek Coriolis dan transportasi Ekman.
Jenis-jenis upwelling
Upwelling besar di laut sering dikaitkan dengan arus yang berbeda yang membawa air yang lebih dalam, lebih dingin, dan kaya nutrisi ke permukaan. Jenis-jenis upwelling yang umum termasuk upwelling pesisir, upwelling berskala besar yang didorong oleh angin di bagian dalam laut, upwelling yang terkait dengan pusaran, upwelling terkait topografi, dan upwelling difus yang meluas di bagian dalam laut.
Upwelling pesisir
Upwelling pesisir adalah jenis upwelling yang paling terkenal dan terkait erat dengan aktivitas manusia karena mendukung beberapa perikanan paling produktif di dunia. Fenomena ini terjadi ketika arah angin sejajar dengan pantai. Ketika transpor Ekman terjadi di luar pantai, air permukaan ikut terbawa dan bersamanya datanglah air yang lebih dalam, lebih dingin, dan lebih padat.
Ketika arus naik pesisir membawa air laut dalam yang kaya ke permukaan, nutrisi ini digunakan oleh fitoplankton, yang selanjutnya mendorong rantai makanan dan menyumbang hingga 50% dari produktivitas laut global.
Arus naik ekuatorial
Di wilayah ekuatorial, arus naik dikaitkan dengan Zona Konvergensi Intertropis (ITCZ) ekuatorial, yang cenderung bergerak ke utara atau selatan. Meskipun tidak ada efek Coriolis di ekuator, arus naik masih terjadi di utara dan selatan ekuator, sehingga konsentrasi fitoplankton yang tinggi terlihat di wilayah ekuatorial Samudra Pasifik.
Arus naik Antartika
Di Samudra Antartika, angin barat yang kencang mendorong air ke utara, yang sebenarnya merupakan arus naik pesisir. Proses ini menarik air dingin dari laut dalam dan berdampak pada iklim dan ekosistem di wilayah Antartika.
Ancaman dan dampak manusia
Namun, sistem arus naik menghadapi banyak ancaman. Salah satunya adalah penangkapan ikan yang berlebihan. Karena daerah arus naik produktif dan kaya spesies, hal ini menarik banyak penangkapan ikan komersial. Jika satu spesies ditangkap secara berlebihan, organisme lainnya akan terpengaruh oleh reaksi berantai dan seluruh ekosistem dapat rusak.
Untuk sistem arus naik, setiap spesies dalam ekosistem yang seimbang sangat penting. Jika satu mata rantai melemah, dampaknya akan menyebar ke seluruh sistem.
Selain itu, fenomena El Niño (ENSO) dapat memengaruhi produktivitas di wilayah-wilayah ini. Pada tahun-tahun normal, angin pasat yang kuat terus mendorong arus naik, tetapi selama peristiwa El Niño, angin pasat melemah, sehingga mengakibatkan berkurangnya arus naik global, yang secara langsung memengaruhi produktivitas dan stabilitas ekosistem. Apakah ini berarti kita harus lebih memperhatikan dan melindungi ekosistem yang rapuh ini?
