Di antara banyak material, berlian terkenal di dunia karena kekerasannya yang tak tertandingi. Properti ini dapat dikaitkan dengan struktur kristalnya, yang membuat kita bertanya-tanya: Mengapa struktur kristal berlian menjadikannya zat terkeras di bumi?
Struktur berlian disebut "struktur kristal kubik berlian" dan merupakan pola 8 atom yang saling berulang. Struktur ini pertama kali ditemukan pada berlian, tetapi beberapa material lain dalam unsur-unsur Grup 14, seperti silikon, germanium, dan paduan tertentu, juga mengadopsi pola piramida yang serupa. Unsur-unsur ini memiliki struktur kristal yang mirip dengan berlian dan karenanya memiliki banyak sifat fisik yang penting.
"Struktur kubik berlian menciptakan ikatan kovalen yang kuat, menjaga setiap atom terikat erat dengan atom tetangganya."
Dari sudut pandang kristalografi, struktur kubik berlian termasuk dalam grup ruang Fd3m (grup ruang 227) dan mengikuti kisi Bravas kubik berpusat muka. Dalam kisi seperti itu, kubus berlian dihiasi dengan dua atom yang terikat tetrahedron di setiap sel satuan dasar. Susunan ini berarti bahwa jarak antar atom sangat pendek, yang pada gilirannya meningkatkan kekuatan ikatan kovalen.
Atom-atom berlian disusun dengan cara yang sangat simetris, dengan setiap atom karbon membentuk ikatan kovalen yang kuat dengan empat atom karbon lainnya, membentuk jaringan tiga dimensi yang solid. Sifat ikatan ini tidak hanya memberikan kekakuan yang luar biasa, tetapi juga memungkinkan struktur untuk secara efektif menahan gaya eksternal.
"Kekuatan mekanis dan kekerasan berlian menjadikannya salah satu material terkeras di alam. Properti tersebut terkait erat dengan struktur kristal kubiknya yang unik."
Selain berlian, material dengan struktur serupa, seperti boron nitrida, juga menunjukkan properti yang sama. Kekuatan yang ditunjukkan oleh material ini terutama disebabkan oleh susunan atom dan pola ikatannya yang serupa. Bentuk spesifik dan ikatan yang rapat dari struktur berlian membantunya menahan tekanan eksternal dan menghindari deformasi.
Material dengan struktur kristal yang berbeda memiliki properti fisik yang berbeda. Sebaliknya, faktor pengepakan atom dari kisi kubik berpusat muka dan kisi kubik berpusat badan memengaruhi kepadatan dan kekuatan material. Material yang digunakan untuk membuat semikonduktor, seperti silikon dan germanium, meskipun strukturnya juga berbentuk tetrahedral, memiliki properti fisik yang sangat berbeda dari berlian, terutama karena perbedaan jarak atom dan properti ikatan.
"Banyak semikonduktor majemuk seperti galium arsenida dan silikon karbida juga mengadopsi struktur kisi kubik yang serupa, yang juga melambangkan keunggulannya."
Komunitas teknologi tengah mempelajari bagaimana struktur kristal berlian dapat digunakan untuk meningkatkan kinerja material lain. Dengan menggabungkan sifat-sifat berlian dengan metode sains material baru, kita dapat menemukan material dengan kekuatan yang lebih besar atau sifat-sifat lain yang dioptimalkan. Potensi untuk penelitian semacam ini tidak diragukan lagi tidak terbatas dan membuka kemungkinan baru untuk aplikasi di masa mendatang.
Singkatnya, kekerasan berlian bukanlah sesuatu yang terjadi secara kebetulan, tetapi berasal dari struktur kristal kubiknya yang unik dan ikatan kovalen yang kuat antar atom. Lebih dari sekadar penampilannya yang indah, sifat-sifat struktural ini menjadikan berlian salah satu zat terkeras di Bumi. Apakah Anda juga penasaran, seiring kemajuan sains, apakah ada lebih banyak material yang akan menumbangkan pemahaman tradisional kita tentang kekerasan?