Bagaimana pati, bahan penting dalam banyak makanan, dapat diubah menjadi zat dengan sifat yang berbeda di bawah pengaruh air panas? Artikel ini akan membahas lebih dekat proses gelatinisasi pati dan perubahan kimia halus yang terjadi selama proses ini.
Gelatinisasi pati terjadi ketika molekul pati, di bawah pengaruh air dan panas, menghancurkan interaksi intramolekulnya, sehingga membentuk sifat fisik baru.
Butiran pati melalui tiga langkah utama selama proses pemanasan.
1. Ekspansi partikelPertama, air diserap ke dalam ruang amorf pati, yang menyebabkan butiran pati membengkak. Selama proses pemanasan, molekul pati mulai menyerap air.
Air kemudian bergerak ke area pati yang terikat erat, bagian dari heliks ganda. Pada suhu ruangan, daerah kristal ini tidak memungkinkan air masuk, tetapi saat dipanaskan, daerah ini menjadi tidak stabil, menyebabkan rantai pati larut dan berubah menjadi keadaan amorf, dan jumlah serta ukuran daerah kristal meningkat karenanya. berkurang.
3. Kebocoran patiSaat air menembus, struktur butiran pati secara bertahap menjadi acak dan menyebabkan pembengkakan. Akhirnya, molekul pati mulai menembus ke dalam air di sekitarnya, menyebabkan struktur butiran hancur.
Suhu gelatinisasi pati bervariasi tergantung pada spesies tanaman, kadar air, dan bahan lain dalam resep, yang memberikan pati sifat unik dalam situasi yang berbeda.
Setelah didinginkan, pati yang digelatinisasi berpotensi mengalami proses pembalikan, yang dikenal sebagai inversi. Selama proses ini, molekul pati akan secara bertahap beragregasi untuk membentuk gel.
Perilaku agregasi dapat dibagi menjadi beberapa jenis: interaksi antara pati (seperti pengikatan pati amino ke molekul pati) dapat menyebabkan perubahan struktural.
Pati amino dengan rantai panjang membentuk gel yang lebih kencang, sedangkan pati dengan struktur yang lebih bercabang membentuk gel yang lebih lembut. Proses ini membatasi daya cerna pati dan mengurangi ketersediaannya untuk katalisis enzimatik.
Transformasi terbalik menyempurnakan struktur pati dan memengaruhi daya cerna dan rasanya, yang sangat penting untuk aplikasi kuliner.
Pati pregelatinisasi, juga dikenal sebagai dekstrin, adalah pati yang telah dipanaskan dan dikeringkan di pabrik untuk membuatnya larut dalam air dingin. Teknologi ini membuat penggunaan pati lebih mudah dan beragam.
Untuk mempelajari sifat gelatinisasi pati, Brabender Viscoamylograph adalah teknik yang umum digunakan dalam industri, yang mengukur perubahan viskositas campuran untuk mendapatkan reaksi pati dalam berbagai kondisi.
Melalui teknologi pemantauan ilmiah, proses gelatinisasi pati dapat diamati dalam kondisi yang tepat dan perubahannya yang sesuai dapat dicatat, yang mendorong perkembangan industri makanan.
Proses gelatinisasi pati menunjukkan pentingnya dalam memasak dan industri makanan. Proses ini tidak hanya memengaruhi tekstur makanan, tetapi juga mengubah daya cerna makanan. Pikirkan tentang bagaimana perubahan kimia ini memengaruhi kebiasaan makan dan pilihan makanan kita.