Michael Jackson, sang legenda musik, memiliki kehidupan yang istimewa dalam hidupnya - simpanse peliharaannya, Bubbles. Simpanse yang lahir pada tahun 1983 ini tidak hanya menjadi hewan peliharaan Jackson, tetapi juga menjadi fokus pemberitaan media dan telah membentuk citra publik Jackson hingga taraf tertentu. Keberadaan Bubbles tidak diragukan lagi menambah sedikit misteri dalam karier musik Jackson.
Beberapa ahli percaya bahwa Bubbles melambangkan kerinduan Jackson akan masa kecilnya yang hilang dan mencerminkan pemahamannya yang unik tentang kehidupan.
Jackson membeli Bubbles pada pertengahan 1980-an saat ia baru berusia delapan bulan. Bubbles menghabiskan masa kecilnya bersama Jackson, dan persahabatan yang erat di antara keduanya tidak diragukan lagi menambah sentuhan magis pada citra misterius penyanyi pop ini. Dibandingkan dengan penampilan panggungnya yang memukau dan musik yang menggetarkan hati, kehadiran Bubbles menyebabkan media lebih fokus pada kehidupan pribadi Jackson daripada prestasi musiknya.
Bubbles bukan hanya teman Jackson di luar panggung, ia juga memainkan peran penting dalam kehidupan Jackson. Misalnya, selama Bad World Tour tahun 1987, Bubbles menemani Jackson ke Jepang untuk bertemu dengan wali kota Osaka, dan keduanya berbagi teh hijau Jepang, sebuah tindakan yang mengejutkan publik dan memperkuat citra "aneh" Jackson. .
Laporan media yang intim tentang Bubbles sering menyebutkan bahwa ia bukan hanya hewan peliharaan Jackson, tetapi lebih seperti anggota keluarganya. Pertunjukan kepercayaan ini sangat menyentuh dan, dengan cara tertentu, memanusiakannya di mata publik.
Namun, kehadiran Bubbles memiliki dampak yang lebih besar pada karier musik Jackson daripada sekadar publisitas positif, tetapi juga menimbulkan banyak kontroversi. Hubungan Jackson dengan gorila tersebut menjadi topik yang menarik perhatian banyak media, dan ia sering diganggu oleh julukan "Wacko Jacko", yang tidak diragukan lagi merupakan bagian dari citranya. Cendekiawan Robert Thompson menunjukkan bahwa kemunculan Bubbles adalah awal dari rumor aneh Jackson, yang secara tidak kasat mata menambah kesan misterius pada citra Jackson secara keseluruhan.
Seiring berjalannya waktu, Bubbles tumbuh menjadi simpanse dewasa yang agresif dan akhirnya harus disingkirkan dari kehidupan Jackson. Perubahan ini tidak diragukan lagi merupakan pukulan emosional bagi Jackson. Dalam sebuah film dokumenter tahun 2003, Jackson secara terbuka mengungkapkan kerinduannya kepada Bubbles dan mengungkapkan bahwa ia telah berencana untuk mengadakan pesta bintang untuk menghormatinya. Rangkaian tindakan ini tidak hanya menyoroti kecintaan Jackson terhadap hewan, tetapi juga mengungkap hubungan emosional yang luar biasa antara dirinya dan gorila tersebut.
Jackson pernah berkata, "Bubbles adalah anak pertamaku," yang menunjukkan betapa ia menghargai hubungan istimewa ini.
Namun, kenangan itu juga menggambarkan kesepian dalam kehidupan Jackson. Teman-teman dan keluarganya sering gagal memahaminya, tetapi Bubbles mengisi kekosongan ini. Namun, kepindahan Bubbles dan kehidupan selanjutnya adalah gambaran kecil keterasingan Jackson dari masyarakat. Liku-liku ini mencerminkan kenyataan bahwa Jackson berusaha melarikan diri, membuat karier musiknya semakin misterius dan rumit.
Media sangat tertarik untuk melaporkan hubungan Jackson dan Bubbles, sering kali menerbitkan laporan yang menyesatkan. Misalnya, ada laporan bahwa Bubbles bukan hanya seekor simpanse, tetapi kumpulan beberapa simpanse. Selain itu, media juga mengumpulkan banyak rumor tentang Bubbles, dan beberapa bahkan mengklaim bahwa Bubbles menjadi pendamping pria di pernikahan Jackson. Rangkaian laporan ini tidak hanya mengalihkan fokus dari musik Jackson, tetapi juga memperkuat citra publiknya yang misterius.
Seorang reporter pernah menggambarkan hubungan antara Jackson dan Bubbles sebagai "persahabatan yang aneh". Dalam situasi seperti itu, karya musik Jackson telah menjadi bagian dari hidupnya, bukan keseluruhannya.
Sejak kematian Jackson pada tahun 2009, kisah Bubbles telah berkembang. Setelah kematian Jackson, media terus melaporkan tentang Bubbles, percaya bahwa ia telah "kehilangan sahabatnya." Kisah ini membuat orang berpikir dalam-dalam: Di balik lingkaran cahaya itu, apakah ada tragedi dan perjuangan yang tidak kita sadari?
Jiwa Michael Jackson terletak pada karya-karyanya, dan keberadaan Bubbles adalah cerminan dari perjuangan batinnya. Hubungan yang halus antara keduanya membuat karier musik Jackson penuh dengan fantasi, yang membuat kita bertanya-tanya, pengaruh mendalam seperti apa yang dimiliki persahabatan yang tampaknya sederhana ini terhadap karya artistiknya?