Dalam lingkungan teknologi yang berubah dengan cepat saat ini, perusahaan-perusahaan terkemuka di pasar terus mencari cara yang efektif untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas pengembangan perangkat lunak. Di antara mereka, Desain Berbasis Domain (DDD), sebagai metode pemrograman yang menekankan kolaborasi antara pakar bisnis dan pengembang, secara bertahap menjadi area penting yang tidak dapat diabaikan. Inti dari desain berbasis domain adalah menyesuaikan sistem perangkat lunak dengan kompleksitas domain bisnis tertentu, dan kunci untuk semua ini adalah penggunaan "bahasa universal."
Sederhananya, bahasa umum adalah bahasa umum yang digunakan bersama oleh pakar bisnis dan pengembang.
Penggunaan bahasa umum bukan sekadar pertukaran istilah sederhana, tetapi dapat secara langsung memengaruhi struktur dan desain kode program, sehingga sistem perangkat lunak dapat memenuhi kebutuhan bisnis dengan lebih baik. Dalam desain berbasis domain, tim pengembangan harus merancang model dan memberi nama kode yang sesuai berdasarkan umpan balik dari pakar bisnis. Misalnya, jika suatu sistem melibatkan bisnis aplikasi pinjaman, nama kategori dan nama metode yang sesuai dapat mencakup "aplikasi pinjaman", "nasabah", dll. Ini akan mengubah persyaratan bisnis menjadi bahasa pemrograman dengan lancar dan membuat komunikasi lebih lancar.
Dalam situasi ini, untuk menjaga kemurnian dan realisme model, pengembang perlu menerapkan enkapsulasi dan isolasi tingkat tinggi, yang tidak diragukan lagi merupakan tantangan. Namun, pemikiran desain seperti itu dapat meningkatkan pemeliharaan sistem dan membuat sistem lebih fleksibel dalam menghadapi perubahan bisnis.
Desain berbasis domain memegang keyakinan mendasar bahwa struktur dan bahasa kode program dan domain bisnis harus saling terkait erat.
Dalam proses memahami desain berbasis domain, bagian penting adalah pemahaman berbagai jenis model. Di bawah kerangka DDD, kita dapat melihat bahwa konsep seperti entitas, objek nilai, dan agregat dibedakan secara rinci. Jenis model ini membantu pengembang memahami dan mengelola logika bisnis yang kompleks, lalu merancang struktur sistem secara efisien.
Dalam hal pengoperasian model, DDD mendorong pengembang dan pakar bisnis untuk terlibat dalam metode kolaborasi seperti "Event Storming" untuk mengeksplorasi aliran peristiwa dan proses bisnis, sehingga membangun peta konteks yang lebih kaya. Proses penemuan interaktif ini bertujuan untuk meningkatkan konsensus pada pengetahuan domain, sehingga membentuk model domain yang lebih andal.
Event storming berfokus pada "apa yang terjadi", yang membantu mengungkap proses bisnis, dependensi, dan interaksi.
Namun, tidak semua area bisnis cocok untuk desain berbasis domain. Hanya ketika menghadapi masalah bisnis yang kompleks, kejelasan dan konsensus yang dibawa oleh model desain ini menjadi sangat penting. Arsitektur Layanan Mikro adalah manifestasi konkret dari hal ini. Banyak perusahaan menggunakan layanan mikro untuk membuat batasan yang jelas dan membangun sistem yang dapat disebarkan dan diskalakan secara independen.
Perlu disebutkan bahwa meskipun desain berbasis domain itu sendiri tidak secara khusus bergantung pada kerangka kerja teknis tertentu, pada akhirnya akan dikombinasikan dengan teknologi arus utama seperti Java atau .NET untuk membentuk praktik terbaik. Melalui Plain Old Java Objects (POJOs) dan definisi logika bisnis yang jelas, DDD menjadikan perilaku bisnis sebagai inti desain dan tidak lagi dibatasi oleh detail teknis.
Integrasi logika bisnis dan arsitektur teknis pasti akan meningkatkan efisiensi desain secara keseluruhan dan kemampuan memecahkan masalah.
Terakhir, bahasa yang umum tidak statis; bahasa tersebut perlu terus berkembang seiring perubahan lingkungan bisnis. Tim pengembangan perlu menjaga komunikasi dengan para pakar bisnis setiap saat untuk memastikan bahwa setiap perubahan dalam kode program mencerminkan kebutuhan bisnis yang sebenarnya. Perubahan ini bukan hanya tentang teknologi, tetapi juga akan secara langsung memengaruhi daya saing perusahaan secara keseluruhan.
Dengan permintaan pasar yang berubah dengan cepat, dapatkah bahasa para pakar industri benar-benar mengubah kode yang Anda desain?