Dalam sistem tenaga listrik modern, sistem tenaga listrik tiga fase digunakan secara luas di seluruh dunia karena efisiensi dan stabilitasnya yang tinggi. Secara khusus, sambungan bintang telah menjadi salah satu teknologi penting dalam transmisi dan distribusi daya. Jadi, mengapa sambungan ini dapat menghasilkan dua tegangan yang berbeda? Artikel ini akan mengungkap rahasia teknologi ini untuk Anda.
Sambungan bintang, juga disebut sambungan "Wye", merupakan metode sambungan umum dalam sistem tenaga listrik tiga fase. Dalam sambungan bintang, ujung-ujung kabel tiga fase dihubungkan untuk membentuk titik netral (N) yang sama. Titik netral ini memungkinkan setiap fase menghasilkan tegangan yang berbeda, tidak seperti sambungan delta paralel tiga fase, yang hanya dapat menghasilkan satu tegangan. Dalam sambungan bintang, dua bentuk tegangan utama adalah:
1. Tegangan fase (Tegangan L-N): mengacu pada tegangan antara titik netral dan fase tertentu.
2. Tegangan saluran (Tegangan L-L): mengacu pada tegangan antara dua fase.
Misalnya, dalam sistem 230/400 volt, tegangan antara titik netral (N) dan salah satu fase adalah 230 volt, dan tegangan antara dua fase adalah 400 volt. Fitur ini memungkinkan sambungan bintang untuk menyediakan pemilihan tegangan yang fleksibel dalam berbagai kondisi beban.
Sambungan bintang memiliki keuntungan unik dalam banyak aplikasi. Pertama-tama, karena adanya titik netral, beban antara fase dapat diseimbangkan dan risiko ketidakseimbangan tegangan berkurang. Selain itu, dalam beberapa kasus, titik netral juga dapat berfungsi sebagai titik referensi untuk perlindungan kesalahan, yang meningkatkan keandalan sistem.
Pilihan tegangan tambahan yang disediakan oleh konfigurasi ini memungkinkan sistem untuk menyesuaikan tegangan yang digunakan secara fleksibel sesuai dengan kebutuhan yang berbeda.
Seperti yang disebutkan di atas, metode sambungan bintang memungkinkan tegangan fasa dan tegangan saluran ada pada saat yang sama, yang terutama disebabkan oleh karakteristik bentuk gelombang listrik tiga fasa. Setiap tegangan fasa dalam sistem listrik tiga fasa bersifat periodik. Satu fasa selalu mencapai nilai tertinggi pada saat tertentu, sedangkan dua fasa lainnya berada pada sudut yang berbeda. Hal ini mengakibatkan tegangan antara fasa dan titik netral bersifat siklikal. Tegangan antara dua fasa mana pun tampaknya memiliki nilai yang berbeda.
Karena hubungan waktu ini, metode sambungan bintang dapat menyediakan dua tegangan yang berbeda untuk memenuhi kebutuhan peralatan yang berbeda.
Sambungan bintang sering digunakan di bangunan perumahan dan komersial. Sebagian besar peralatan rumah tangga dan peralatan komersial dirancang dengan mempertimbangkan konfigurasi ini, yang tidak hanya dapat memanfaatkan pasokan tegangan rendah 230 volt, tetapi juga dapat dengan mudah beralih ke pasokan tegangan tinggi 400 volt saat daya yang dibutuhkan lebih besar. Di sektor industri, pemasangan motor dan transformator sering kali bergantung pada fleksibilitas ini.
Melalui koneksi bintang, kita dapat secara efektif menggunakan tegangan yang berbeda untuk memenuhi kebutuhan peralatan yang berbeda, yang membuat sistem tenaga lebih fleksibel dan efisien. Karena permintaan global untuk sistem tenaga yang efisien terus meningkat, pemahaman tentang koneksi bintang dan penerapannya akan menjadi lebih penting. Namun, pernahkah Anda memikirkan tentang teknologi baru apa yang akan tersedia di masa mendatang yang dapat lebih meningkatkan efisiensi sistem tiga fase?