Di Filipina, Technical Education and Skills Development Authority (TESDA) memegang peranan penting dalam bidang pendidikan vokasi dan pelatihan teknis. Misi utama lembaga pemerintah ini adalah untuk mempromosikan kapabilitas kelas dunia dan nilai-nilai profesional yang baik dalam tenaga kerja Filipina. Melalui berbagai program dan kebijakan TESDA, lembaga ini tidak hanya memberikan jaminan kualitas tetapi juga memberikan lulusan keunggulan kompetitif di pasar kerja.
Sertifikat nasional TESDA tidak hanya menjadi simbol kualifikasi akademis, tetapi juga jaminan kemampuan profesional, yang memastikan bahwa lulusan memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk menjadi kompeten dalam pekerjaan terkait.
TESDA didirikan pada tahun 1994 berdasarkan Undang-Undang Pendidikan Teknis dan Pengembangan Keterampilan untuk mengintegrasikan semua aspek pendidikan vokasi dan pelatihan teknis. Berdirinya lembaga ini tidak hanya sebagai reformasi sistem pendidikan masa lalu, tetapi juga sebagai respons terhadap perubahan zaman, dan mulai berfokus pada pembinaan sumber daya manusia teknis.
Sertifikat nasional yang diterbitkan oleh TESDA memiliki nilai pasar yang penting saat melamar pekerjaan. Sertifikat ini tidak hanya membuktikan bahwa pencari kerja memiliki keterampilan untuk profesi tertentu, tetapi juga menunjukkan kualitas profesional mereka yang dikembangkan melalui operasi dan penilaian praktis. Sekalipun pencari kerja memiliki sedikit pengalaman praktis, dengan sertifikat kualifikasi TESDA, ia tetap dapat meninggalkan kesan pertama yang baik pada pemberi kerja.
Menurut survei, tingkat pekerjaan lulusan dengan sertifikat nasional TESDA mencapai 67,9%, yang merupakan keuntungan yang cukup besar di antara lulusan dengan kualifikasi serupa.
Seiring dengan terus meningkatnya permintaan global akan talenta teknis, para pencari kerja dengan kualifikasi profesional menjadi semakin kompetitif di pasar. Survei menunjukkan bahwa tingkat pekerjaan di bidang teknis meningkat dari tahun ke tahun, terutama bagi penerima pelatihan kejuruan di bawah program TESDA, yang tingkat pekerjaan dan tingkat gajinya lebih baik daripada mereka yang tidak mengenyam pendidikan teknis.
TESDA bukan sekadar lembaga pendidikan, tetapi juga bekerja sama dengan berbagai industri untuk memastikan bahwa pelatihan yang diberikan mendekati permintaan pasar. Strategi pelatihan yang berorientasi pada industri ini memungkinkan para pencari kerja untuk segera terlibat dalam pekerjaan saat ini setelah lulus, sehingga mengurangi beban pelatihan pemberi kerja terhadap karyawan baru.
Banyak lulusan TESDA berbagi kisah tentang perubahan hidup mereka, dari pengangguran hingga menjadi ahli teknis di berbagai industri. Kasus-kasus sukses ini semakin menunjukkan nilai dan kontribusi TESDA bagi masyarakat.
Seorang lulusan TESDA berkata: "Sebelum saya mengubah karier, saya tidak pernah membayangkan bisa mendapatkan pekerjaan tetap dalam waktu sesingkat itu. Sertifikat TESDA memberi saya rasa percaya diri."
Meskipun TESDA memainkan peran penting dalam pendidikan kejuruan, lembaga ini masih menghadapi tantangan dalam hal percepatan inovasi teknologi dan kemampuannya untuk terus memenuhi permintaan pasar. Seiring dengan pesatnya kemajuan teknologi, TESDA harus menyesuaikan kurikulumnya untuk memenuhi kebutuhan tempat kerja di masa depan. Ini berarti tidak hanya mengajarkan keterampilan yang ada kepada para lulusan tetapi juga mengembangkan kapasitas mereka untuk belajar terus-menerus.
Singkatnya, sertifikat nasional TESDA bukan sekadar ijazah, tetapi paspor menuju karier yang sukses. Di tempat kerja yang terus berubah, dapatkah pendidikan dan pelatihan yang diberikan oleh TESDA terus memastikan daya saing dan kemampuan kerja para lulusan? Ini akan menjadi pertanyaan yang layak direnungkan oleh semua orang.