Limfoma folikular (FL) adalah jenis kanker yang melibatkan jenis sel darah putih tertentu, termasuk sel yang disebut limfosit. Kanker ini muncul dari pembelahan sel B yang tidak terkendali, khususnya sentrosit dan sentroblas. Sel-sel ini biasanya terletak di folikel dalam pusat germinal jaringan limfoid, seperti pusaran nodular di kelenjar getah bening. Pada FL, sel kanker sering membentuk folikel atau struktur seperti folikel di jaringan yang diserangnya, dan struktur ini merupakan ciri histologis utama kanker ini.
FL adalah limfoma non-Hodgkin paling umum kedua di Amerika Serikat dan Eropa, setelah limfoma sel B besar difus. FL mencakup sekitar 10-20% dari limfoma non-Hodgkin, dengan sekitar 15.000 kasus baru didiagnosis setiap tahun di Amerika Serikat dan Eropa. Penelitian terkini menunjukkan prevalensi FL yang serupa di Jepang. Data epidemiologi tersebut telah menarik perhatian komunitas medis terhadap FL dan mendorong penelitian mendalam tentang kanker ini.
"Limfoma folikular adalah entitas klinis yang luas dan sangat kompleks dengan berbagai manifestasi yang belum sepenuhnya tersistematisasi."
FL biasanya berkembang dari kondisi prakanker jinak yang menyebabkan sentrosit dan/atau sentroblas abnormal terakumulasi dalam jaringan limfoid. Sel-sel ini dapat bersirkulasi dalam darah, menyebabkan kondisi asimtomatik yang disebut limfoma in situ tipe limfoma folikular (yaitu ISFL). Meskipun hanya sebagian kecil dari kasus ini berkembang menjadi FL, FL paling sering muncul dengan limfadenopati serviks, aksila, dan/atau selangkangan. Selain itu, proses perkembangan FL relatif lambat dan biasanya tetap tidak berubah selama beberapa tahun.
Prognosis transformasi yang buruk Meskipun data FL menunjukkan bahwa sebagian besar kasus memiliki perjalanan yang lambat, sekitar 2-3% kasus FL berubah menjadi bentuk yang lebih parah setiap tahun, biasanya disebut FL stadium 3 B, atau berubah menjadi jenis kanker sel B invasif lainnya. Jenis limfoma folikular yang ditransformasi (t-FL) ini hampir tidak dapat disembuhkan. Namun, kemajuan terkini dalam pengobatan t-FL, seperti penambahan rituximab pada kemoterapi standar, telah meningkatkan kelangsungan hidup secara keseluruhan dan menunda transformasi FL menjadi t-FL."FL biasanya disertai pembengkakan kelenjar getah bening sebagai gejala yang paling umum."
"Perawatan baru ini dapat menunda transformasi FL menjadi t-FL."
Perkembangan FL melibatkan beberapa kelainan genetik yang terkait dengan variasi genetik dalam sistem monosit. Mutasi ini mencakup, misalnya, translokasi t(14:18)(q32:q21.3) dan penghapusan 1p36, yang memainkan peran kunci dalam perkembangan FL. Selain itu, sel imun non-tumor dan sel stroma dalam lingkungan mikro tumor juga sangat mendorong proliferasi dan kelangsungan hidup sel tumor. Penelitian telah menunjukkan bahwa sel dendritik folikel, fibroblas, dan sel T helper memberikan sinyal pertumbuhan dan kelangsungan hidup bagi sel B folikel ganas.
FL biasanya ditemukan selama biopsi abses atau kondisi lain, tetapi banyak kasus didiagnosis tanpa gejala. Sebagian besar pasien FL tidak memiliki riwayat ISFL atau sel B yang bersirkulasi abnormal tetapi akan menunjukkan limfadenopati asimetris. Meskipun hal ini membuat diagnosis dini FL relatif sulit, pembengkakan kelenjar getah bening dan manifestasi lainnya biasanya menarik perhatian dokter.
"Pasien FL sering didiagnosis pada stadium lanjut penyakit."
Seiring dengan berlanjutnya penelitian tentang FL dan pengobatannya, komunitas medis berupaya untuk lebih meningkatkan efektivitas pengobatan. Pengobatan saat ini meliputi kemoterapi, imunoterapi, dan radioterapi, tergantung pada kondisi dan gejala pasien. Meskipun tingkat kelangsungan hidup FL relatif tinggi, sangat penting untuk memahami situasi spesifik pasien seiring bertambahnya usia. Bagaimana meningkatkan teknologi diagnostik dan efek pengobatan dalam deteksi dini FL merupakan topik hangat yang terus menjadi perhatian para peneliti.
Dengan penelitian lebih lanjut tentang limfoma folikular, dapatkah kita berharap menemukan strategi pengobatan yang lebih efektif untuk memperpanjang kelangsungan hidup pasien secara keseluruhan?