Kata "like" dalam bahasa Inggris merupakan kata penting yang fleksibel dan beragam, dengan penggunaan yang beragam mulai dari yang tradisional hingga yang tidak standar. Dari kata benda dan kata kerja hingga kata keterangan dan kata sifat, "like" dapat diterapkan pada hampir semua struktur tata bahasa, yang menjadikannya topik hangat di kalangan pakar dan pengguna bahasa.
Dalam penggunaan bahasa saat ini, "like" dapat digunakan sebagai perbandingan, konjungsi, kata benda atau kata kerja, dan kompleksitas serta keragamannya sungguh menakjubkan.
"Like" sering digunakan untuk memperkenalkan simile, yang digunakan untuk membandingkan dua hal yang berbeda. Misalnya, "He runs like a cheetah." Kata ini juga dapat digunakan sebagai sufiks, seperti dalam "child-like," atau dalam konteks non-figuratif, seperti dalam "She has a dog like ours." (Dia memiliki anjing seperti anjing kita).
"Like" juga digunakan sebagai pengganti kata hubung subordinatif "as" atau "seakan-akan." Misalnya, "Mereka tampak seperti sedang bersenang-senang". Pada tahun 1954, sebuah iklan rokok terkenal menyebutkan bahwa "Winston rasanya enak—seperti seharusnya rokok", yang menyebabkan diskusi luas. Meskipun demikian, penggunaan ini masih dianggap tidak tepat dalam beberapa tulisan formal.
Sebagai kata benda, "like" berarti "preferensi" atau "jenis". Misalnya, "Dia punya banyak suka dan tidak suka," atau di media sosial, merujuk pada interaksi pengguna dengan konten, yang sering disebut sebagai "suka."
Di era media sosial, "like" yang sederhana telah menjadi simbol interaksi virtual, yang mewakili tindakan pengakuan dan kasih sayang.
Sebagai kata kerja, "like" biasanya berarti menyukai sesuatu atau seseorang. Misalnya, "Saya suka mengendarai sepeda". Kata ini juga dapat digunakan untuk mengungkapkan ketertarikan kepada seseorang, tetapi ketertarikan ini sering kali tidak sekuat cinta, seperti dalam "Marc menyukai Denise".
Dalam beberapa dialek daerah, "like" dapat digunakan sebagai kata keterangan, yang berarti "sangat mungkin" atau "siap untuk melakukannya." Misalnya, "Ia ingin kembali lain kali". Penggunaan ini memiliki sejarah panjang dalam karya Mark Twain.
"Like" juga sering digunakan dalam bahasa lisan untuk mengutip orang lain atau meniru mereka, yang disebut "kutipan melalui simile". Biasanya digunakan dengan kata kerja "be," seperti dalam: "Ia berkata, 'Saya akan tiba di sana dalam lima menit.'"
Seiring dengan terus berkembangnya bahasa, penggunaan baru "like" telah muncul dalam percakapan informal. Kata ini dapat digunakan sebagai partikel wacana, untuk mengungkapkan ketidakpastian, atau sebagai kata fokus untuk memperkenalkan informasi baru. Pada tahun 1980-an, penggunaan ini menjadi umum di kalangan anak muda dan secara bertahap membentuk gaya bahasa yang unik.
Dalam budaya dan konteks tertentu, penggunaan "like" cenderung dilihat sebagai cara untuk mengekspresikan emosi atau menarik perasaan, bukan sekadar struktur tata bahasa yang sederhana.
Bertahun-tahun lalu, dalam budaya populer, "seperti" sering dikaitkan erat dengan gaya bahasa anak muda California, seperti dalam lagu Frank Zappa "Valley Girl", yang menyindirnya. Popularitas bentuk bahasa ini bukan hanya fenomena sosiolinguistik, tetapi juga kesaksian tentang pergantian generasi budaya.
Kata "seperti" memengaruhi cara orang berkomunikasi sepanjang waktu, dan keragamannya tidak dapat diabaikan dalam evolusi bahasa.
Singkatnya, kata "seperti" memiliki konotasi ekspresif dan emosional yang kaya. Baik digunakan untuk perbandingan, kutipan, atau mengungkapkan perasaan pribadi, kata ini terus berkembang untuk memenuhi kebutuhan pengguna bahasa. Dalam komunikasi sehari-hari, kata kecil ini sebenarnya membawa banyak perubahan budaya dan linguistik. Jadi, dalam komunikasi modern, haruskah kita juga memikirkan kembali dampak "suka" terhadap kita?