Di desa nelayan kecil Brantvik di Swedia selatan, seekor belut bernama "belut Brentvik" mencapai prestasi alam dengan masa hidup 155 tahun. Umur panjang belut ini telah menarik perhatian besar dari komunitas ilmiah, organisasi konservasi, dan masyarakat. Dalam studi mendalam tentang alasan umur panjang belut, beberapa ilmuwan telah mengajukan beberapa kemungkinan faktor.
Riwayat hidup belut Eropa misterius dan terdiri dari lima tahap perkembangan yang berbeda: juvenil (juvenil bersirip), belut kaca, juvenil, belut kuning, dan belut perak. Biasanya, belut kuning dewasa memiliki panjang 45 hingga 65 sentimeter dan hidup sekitar 15 hingga 20 tahun. Namun, belut Brantwick dapat hidup hingga 155 tahun karena lingkungan dan gaya hidupnya yang unik.
Umur panjang belut ini mungkin terkait dengan kebersihan dan stabilitas lingkungan tempat tinggalnya. Air tawar, tempat berlindung yang cukup, dan pasokan makanan yang sesuai semuanya menyediakan kondisi hidup yang baik bagi mereka. Tekanan pemangsaan yang lebih rendah dari berbagai hewan pemangsa juga berkontribusi terhadap umur panjang belut.
"Sejarah kelangsungan hidup belut Brantwick telah membuat kami memikirkan kembali kemampuan belut untuk bertahan hidup dan bagaimana ia melawan berbagai tekanan di lingkungan tempat tinggalnya."
Meskipun belut pada dasarnya adalah predator, mereka terkadang dapat menjadi mangsa bagi makhluk lain. Belut yang lebih besar, burung, dan beberapa ikan besar merupakan predator potensial. Kemampuan belut Brantwick untuk menghindari predator ini sebagian disebabkan oleh pemilihan habitat yang tepat dan perilaku bersembunyi, yang melindungi hidupnya sampai batas tertentu.
Kebiasaan makan belut juga dapat memengaruhi masa hidupnya. Secara umum, belut mencari makan terutama di malam hari, dan sumber makanannya meliputi berbagai ikan kecil, krustasea, dan invertebrata. Pola makan yang kaya tersebut tidak hanya memenuhi kebutuhan nutrisinya, tetapi juga meningkatkan kekebalannya dan melawan penyakit serta parasit.
Seiring meningkatnya perhatian terhadap belut Eropa, berbagai program konservasi dan proyek penelitian diluncurkan. Para ilmuwan tengah menjajaki cara untuk meningkatkan tingkat kelangsungan hidup dan kapasitas reproduksi belut dengan mengubah lingkungan makan, meningkatkan kualitas air, dan memperbaiki teknik pengembangbiakan.
“Penelitian ilmiah berkelanjutan dan tindakan konservasi sangat penting bagi spesies yang terancam punah ini, karena hanya dengan cara ini kita dapat melestarikan makhluk-makhluk yang luar biasa ini untuk masa depan.”
Sebagai sumber makanan yang penting, belut memainkan peran penting dalam banyak budaya. Namun, penangkapan ikan yang berlebihan telah menyebabkan jumlahnya menurun drastis, jadi mempromosikan konsumsi berkelanjutan dan kesadaran akan konservasi sangat penting bagi kelangsungan hidup spesies ini. Dengan mendidik konsumen dan mempromosikan praktik penangkapan ikan yang lebih ramah lingkungan, kita dapat membantu spesies ini pulih.
Umur belut Brantwick bukan hanya keajaiban alam, tetapi juga pengingat akan kelangsungan hidup biologis dan upaya konservasi. Di masa depan, bagaimana mencapai keseimbangan antara pembangunan dan perlindungan akan menjadi pertanyaan yang perlu dipikirkan oleh kita masing-masing.