Dalam bidang fisika, konduksi merupakan faktor penting yang memengaruhi sifat banyak material. Khususnya pada logam, hubungan antara konduktivitas termal dan konduktivitas listrik memberi kita banyak informasi berharga. Secara khusus, "konstanta Lorentz" memainkan peran kunci dalam menjelaskan fenomena konduksi panas logam dan menjadi kunci misteri konduksi panas logam.
"Hukum Wiedemann-Franz" mengungkap hubungan antara konduktivitas termal logam (κ
) dan konduktansi listrik (σ
). Menurut hukum ini, rasio antara keduanya sebanding dengan suhu logam. Konstanta proporsionalitas ini disebut "konstanta Lorentz (L
)". Secara teoritis, nilai konstanta Lorentz kira-kira L = 2,44 × 10^(-8) V^2⋅K^(-2)
, yang menjadi dasar teori elektron bebas dalam logam di atas.
Konstanta Lorentz menyediakan hubungan penting antara konduksi panas dan konduktansi listrik, yang memungkinkan para ilmuwan untuk memahami bagaimana logam berperilaku pada suhu yang berbeda.
Alasan mendasar mengapa logam menghantarkan listrik adalah karena ada elektron bebas dalam logam. Elektron-elektron ini tidak hanya bertanggung jawab untuk mentransmisikan arus listrik, tetapi juga berpartisipasi dalam konduksi panas. Hal ini memungkinkan elektron untuk membawa energi termal dan menghasilkan arus listrik selama perpindahan panas. Inilah sebabnya mengapa κ
dan σ
saling terkait erat.
Kebebasan pergerakan elektron memungkinkan mereka memainkan peran ganda dalam transmisi panas dan listrik di dalam logam.
Hasil eksperimen menunjukkan bahwa konstanta Lorentz berubah seiring dengan suhu logam. Pada suhu rendah, panas dan arus sering dibawa oleh kuasipartikel yang sama, sehingga menghasilkan L = L0
. Di daerah bersuhu tinggi, keberadaan pembawa panas lainnya (seperti fonon) akan memengaruhi rasio ini, dan ini merupakan salah satu faktor kompleks dalam memperoleh konstanta Lorentz.
Seiring dengan peningkatan suhu, terutama di atas suhu Debye, kontribusi fonon terhadap konduksi panas menjadi penting.
Meskipun hukum Wiedemann-Franz berlaku dalam banyak kasus, pada logam dengan kemurnian tinggi atau lingkungan bersuhu rendah, perubahan signifikan pada L
diamati. Faktanya, ini menunjukkan bahwa konstanta Lorentz bukanlah nilai konstan. Banyak ilmuwan mencoba menjelaskan fenomena ini dan mengeksplorasi mekanisme fisik mendalam di baliknya.
Beberapa penelitian juga menemukan bahwa dalam beberapa sistem yang berkorelasi kuat, transmisi panas dan arus yang independen menghancurkan pembentukan hukum Wiedemann-Franz.
Dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, semakin banyak penelitian yang mulai berfokus pada efek kuantum dan sifat termoelektrik dari bahan yang tidak konvensional. Pemahaman tentang konstanta Lorentz tidak hanya memengaruhi pemahaman kita tentang sifat-sifat logam, tetapi juga membuka kemungkinan penerapan material baru.
Memahami jalur konstanta Lorentz dapat mengarah pada penemuan material termoelektrik baru.
Secara umum, konstanta Lorentz bukan hanya rasio antara konduktivitas termal dan konduktivitas listrik, tetapi secara lebih luas menggambarkan sifat fisik logam di lingkungan yang berbeda. Kita tidak dapat menahan diri untuk bertanya-tanya: Selain logam, apakah ada material lain yang hubungan antara panas dan konduktivitasnya dapat didefinisikan dengan hukum yang serupa?