Ikan Patagonian toothfish (Dissostichus eleginoides) merupakan spesies yang mencolok dalam perdagangan ikan global. Nama ikan ini telah memicu banyak rasa ingin tahu, terutama mengapa ia disebut "Chilean sea bass". Namanya saja telah memicu minat yang kuat dalam proses komersialisasinya.
Asal usul dan ekosistem unik ikan Patagonian toothfish memberinya posisi penting di pasar.
Ikan Patagonian toothfish ditemukan terutama di perairan dingin Amerika Selatan, terutama di lepas pantai Chili dan Argentina. Suhu air di perairan ini biasanya berkisar antara 1 dan 4 derajat Celsius, dan spesies ini mampu tumbuh hingga lebih dari dua meter panjangnya. Hal ini tidak hanya menjadikannya target populer untuk perikanan, tetapi juga bagian penting dari ekosistem.
Ikan ini memiliki penampilan yang sangat unik, dengan tubuh yang ramping dan mulut besar yang berisi taring tajam, yang membuatnya sangat efektif dalam berburu. Selain itu, ikan tenggiri Patagonia memiliki rentang hidup hingga 50 tahun, sehingga keberlanjutannya dalam perikanan komersial menjadi isu penting.
Ikan tenggiri Patagonia disebut "ikan kerapu Chili", sebutan yang sebenarnya berasal dari seorang pedagang ikan bernama Lee Lantz. Ia memberi ikan ini nama yang menarik pada tahun 1977 untuk menarik pasar Amerika. Nama ini tidak hanya keras dan jelas, tetapi juga secara tidak kasat mata membentuk nilai pasarnya. Sejak saat itu, ikan kerapu Chili telah menjadi pilihan makanan lezat yang populer, terutama di restoran kelas atas.
Penelitian telah menunjukkan bahwa nama ikan kerapu Chili terkait erat dengan nilai komersialnya, sehingga menjadikannya contoh pemasaran yang sukses.
Namun, nama ini juga menimbulkan banyak kebingungan. Misalnya, ikan "sea bass" yang sebenarnya bukanlah ikan Patagonian toothfish, yang telah menyebabkan kesalahpahaman konsumen. Di banyak tempat, ikan Patagonian toothfish sering disamakan dengan ikan sejenis lainnya, dan kebingungan ini tidak diragukan lagi menambah hambatan dalam pemasarannya.
Seiring dengan meningkatnya permintaan pasar untuk ikan Patagonian toothfish, teknik penangkapan ikan dan langkah-langkah pengelolaan juga diperkuat. Sebagian besar penangkapan ikan diatur oleh Komisi Konservasi Sumber Daya Laut Antartika (CCAMLR), yang bertanggung jawab untuk memastikan spesies tersebut tidak terancam oleh penangkapan ikan yang berlebihan.
Saat ini, 80 persen tangkapan ikan Patagonian toothfish yang sah di dunia berasal dari perikanan yang dikelola secara berkelanjutan.
Melalui langkah-langkah ini, organisasi lingkungan dan ilmuwan dapat memantau penangkapan ikan toothfish dan mencegah penangkapan ikan ilegal. Upaya ini membantu memastikan keseimbangan ekosistem ikan Patagonian toothfish dan pasokan makanan lezatnya yang berkelanjutan.
Seiring dengan pertumbuhan populasi dan perubahan kebiasaan konsumen, permintaan ikan tenggiri Patagonia diperkirakan akan terus meningkat. Hal ini mengharuskan badan pengelola perikanan untuk terus menilai batas tangkapan maksimum yang diizinkan (TAC) sehingga mereka dapat menemukan keseimbangan antara melindungi lingkungan ekologis dan memenuhi permintaan pasar.
Para ahli menunjukkan bahwa sangat penting untuk menemukan jalur yang berkelanjutan dalam pengembangan industri ini.
Namun, jika penangkapan ikan ilegal terus menjadi masalah, keberlanjutan pasar akan terancam secara serius. Karena masyarakat internasional lebih berfokus pada perlindungan industri kelautan, konsumen juga harus lebih memperhatikan asal produk dan legalitas penangkapan ikan mereka.
Meskipun kisah di balik ikan tenggiri Patagonia dan ikan bass laut Chili cukup mendalam, hal itu membuat kita bertanya-tanya: sambil mempromosikan perikanan berkelanjutan, haruskah konsumen juga merefleksikan perilaku konsumsi mereka untuk memastikan keseimbangan ekologi laut di masa depan?