Dalam biologi molekuler, kotak TATA adalah urutan DNA yang terletak di wilayah inti promotor gen arkeal dan eukariotik, yang membuatnya dikenal sebagai "kotak ajaib" untuk inisiasi gen.
Kotak TATA, juga dikenal sebagai kotak Goldberg–Hogness, dinamai demikian karena dicirikan oleh pasangan basa T dan A yang berulang. Penemuan kotak TATA dimulai pada tahun 1978, ketika ahli biokimia Amerika David Hogness pertama kali mengidentifikasinya dengan mahasiswa pascasarjananya Michael Goldberg selama cuti panjang di Universitas Basel di Swiss. Penemuan ini tidak hanya membuka jalan baru untuk studi regulasi gen, tetapi juga mengungkap peran kunci dalam proses transkripsi.
Peran inti kotak TATA adalah sebagai situs target utama untuk inisiasi transkripsi dalam gen eukariotik. Urutan ini penting untuk pengikatan protein pengikat TATA (TBP) dan faktor transkripsi lainnya. Dalam banyak kasus, tindakan terkoordinasi dari faktor transkripsi ini mendorong ekspresi gen normal.
Evolusi kotak TATA tidak hanya hadir dalam genom ragi, manusia, dan lalat buah, tetapi elemen serupa juga dapat ditemukan pada archaea dan eukariota purba. Penelitian telah menunjukkan bahwa promotor beberapa spesies archaea mengandung urutan kaya AT sekitar 24 pasangan basa di hulu dari situs awal transkripsi. Urutan ini disebut Kotak A dan homolog dengan protein pengikat TATA archaea. bagian dari interaksi.
Jika kotak TATA dihapus, faktor transkripsi II D (TFIID) masih dapat memulai transkripsi melalui urutan lain, yang menunjukkan keragaman dan fleksibilitas arsitektur promotor.
Menariknya, meskipun kotak TATA dapat ditemukan pada promotor banyak gen, tidak semua promotor gen mengandung struktur ini. Penelitian menunjukkan bahwa di antara 1.031 daerah promotor potensial, kurang dari 30% gen manusia mengandung kotak TATA, sedangkan pada Drosophila, kurang dari 40%.
Kotak TATA berperan dalam pembentukan kompleks pra-inisiasi dalam inisiasi transkripsi. Ketika TBP mengikat kotak TATA, proses transkripsi secara resmi dimulai. Namun, ketika mutasi, seperti penyisipan, penghapusan, dan mutasi titik, terjadi, hal itu dapat menyebabkan perubahan signifikan dalam ekspresi gen dan bahkan menyebabkan penyakit.
Misalnya, penyakit yang terkait dengan mutasi kotak TATA meliputi kanker lambung, ataksia spinocerebellar, penyakit Huntington, dan beta-thalassemia.
Dampak varian ini pada inisiasi transkripsi dapat mengubah fungsi sel, yang menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Oleh karena itu, integritas dan fungsi kotak TATA sangat penting untuk fungsi normal gen.
Saat ini, semakin banyak penelitian yang memperhatikan potensi kotak TATA dalam pengobatan kanker. Karena peran penting kotak TATA dalam transkripsi gen, para ilmuwan telah berupaya mengembangkan obat molekuler yang menargetkan struktur ini. Obat-obatan ini dirancang untuk memodifikasi kotak TATA dan protein yang berinteraksi dengannya untuk mengubah pola ekspresi gen yang abnormal dan mencapai efek terapeutik.
Misalnya, beberapa obat dirancang untuk menargetkan protein pengikat TATA, mengurangi ekspresi gen tumor dengan mengganggu hubungan antara TBP dan kotak TATA. Oleh karena itu, kotak TATA dianggap sebagai target baru yang mungkin untuk pengobatan kanker.
Dengan memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang fungsi kotak TATA dan dampak mutasi, kita mungkin dapat mengembangkan strategi terapi gen yang lebih efektif untuk meningkatkan kesehatan manusia.
Seiring dengan semakin mendalamnya studi tentang kotak TATA, banyak proses biologis yang dipicu olehnya secara bertahap menjadi lebih jelas. Dalam penelitian mendatang, kita mungkin dapat melihat lebih banyak terapi gen yang memperbaiki penyakit dengan menyesuaikan kotak TATA. Hal ini membuat orang berpikir tentang peran yang lebih mengejutkan apa yang dapat dimainkan kotak TATA dalam regulasi gen?