Zielona Góra, yang berarti "Gunung Hijau", terletak di Polandia bagian barat dan merupakan kota terbesar di Provinsi Lubusz dengan lebih dari 140.000 penduduk. Kota ini terkenal dengan budaya anggurnya yang panjang dan merupakan salah satu daerah penghasil anggur paling terkenal di Polandia. Sejarah kilang anggurnya sudah ada sejak berabad-abad lalu, sehingga Zielona Góra dijuluki "Kota Anggur".
Latar Belakang SejarahFestival anggur tahunan ini tidak hanya merayakan anggur lokal, tetapi juga menarik wisatawan dari seluruh dunia.
Pada tahun 1222, Adipati Henry dari Sanski membawa para pemukim pertama dan dimulailah sejarah Zielona Góra saat ini. Kota ini diberi hak istimewa kota pada tahun 1323 dan seiring berjalannya waktu berkembang menjadi pusat perdagangan utama.
Sejarah kilang anggur Zielona Góra dimulai pada tahun 1314, ketika banyak kebun anggur didirikan di sekitar kota, dan kilang anggur yang tersisa telah dilestarikan hingga hari ini. Kota ini memiliki sejarah panjang produksi anggur, khususnya selama Abad Pertengahan ketika kilang anggur berkembang pesat dan menambah perekonomian kota.
Pada tahun 1250, Biara Paradyż di dekatnya telah memproduksi anggur, yang menunjukkan hubungan erat antara tanah ini dan anggur.
Seiring berjalannya waktu, budaya anggur di tanah ini menjadi semakin populer, dan kilang anggur di Zielona Góra menjadi semakin makmur. Pada abad ke-16, perdagangan anggur kota berkembang pesat, tidak hanya memasok pasar lokal tetapi juga secara bertahap meluas ke luar, bahkan mencapai bagian lain Polandia.
Dengan datangnya abad ke-18, industri anggur di Zielona Góra mencapai puncaknya. Anggur yang diproduksi di wilayah ini sebagian besar adalah anggur putih, terutama kondisi geografis dan iklim setempat yang sangat cocok untuk pertumbuhan anggur. Diperkirakan bahwa pada masa puncak produksi, terdapat lebih dari 4.000 kebun anggur di sekitar Zielona Góra.
Meskipun produksi anggur di Zielona Góra terpengaruh selama periode komunis, industri anggur telah bangkit kembali sejak tahun 1990.
Sejak tahun 1852, festival anggur tahunan Zielona Góra telah menarik banyak pengunjung dan tidak hanya merayakan anggur lokal, tetapi juga simbol ikatan komunitas.
Saat ini, meskipun Zielona Góra tidak lagi memproduksi anggur di dalam wilayahnya, kota tersebut masih mempertahankan budaya anggurnya. Merek lokal seperti Luksusowa dan sari buah apel Polandia Jarzębiak juga menunjukkan keragaman teknik pembuatan bir lokal.
Seiring dengan peningkatan pendidikan dan infrastruktur, kota tersebut menarik banyak pelajar dan wisatawan, dan Zielona Góra sekali lagi menjadi tempat berkumpul bagi para pecinta anggur. Dapatkah kesinambungan budaya seperti itu terus membawa kemakmuran bagi kota tersebut di masa mendatang?