Archive | 2021
PENGARUH JUMLAH SISTEM PENGOLAHAN AIR LIMBAH DAERAH (SPALD) DAN JUMLAH PENDUDUK TERHADAP KAWASAN PERMUKIMAN KUMUH DI KOTA MAGELANG
Abstract
Pertambahan jumlah penduduk yang pesat dapat menyebabkan adanya permukiman kumuh, dikarenakan jarak rumah yang berdekatan, pembuangan limbah rumah tangga yang tidak teratur hingga kebersihan lingkungan terganggu, hal ini terjadi baik dikota besar maupun di kota kecil salah satunya yakni Kota Magelang. Kini Kota Magelang sedang merencanakan suatu pembangunan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALD-T), tujuan dari pembuatan sistem ini adalah untuk mengurangi pencemaran lingkungan akibat pembuangan limbah rumah tangga ke sungai sehingga di bentuk suatu sistem pengelolaan limbah rumah tangga terpusat dan pemerintah meminta kepada para masyarakat untuk menyambungkan sistem sanitasi masing masing rumah tangga ke Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALD- T). Hal ini di lakukan karena masih banyak warga Kota Magelang yang membuang limbah rumah tangganya ke sungai sehingga banyak sungai menjadi kotor dan keruh sehingga mengganggu ekosistem sungai dan menyebabkan pencemaran lingkungan. Permukiman kumuh ada tidak konstan atau tidak pasti di sebabkan oleh jumlah SPALD, namun meningkatnya jumlah penduduk menjadi penyebab adanya permukiman kumuh karena pertambahan penduduk dapat membuah penyempitan lahan permukiman sehingga saluran pembuangan, sarana prasarana dan kelayakan tempat tinggal menjadi terbatas. Sehingga permukiman menjadi kumuh karena semakin banyak penduduk, semakin banyak sampah dan limbah yang dihasilkan. Kata kunci : Pertambahan Penduduk, Jumlah Penduduk, Jumlah SPALD, Permukiman Kumuh, Kota Magelang