Archive | 2019

Perancangan Buku Visual Adat Istiadat Suku Batak Toba sebagai Bentuk Pelestarian Budaya

 
 

Abstract


Adat dan budaya Batak selama ini lebih banyak disebarkan melalui mulut ke mulut dan dampaknya lama kelamaan bisa menyebabkan kepunahan. Sehingga, adat dan budaya perlu dilestarikan secara tertulis agar informasi tentang adat tetap dapat diketahui oleh generasi penerusnya. Tujuan perancangan buku visual ini untuk menjelaskan dan memberi gambaran tentang adat istiadat Batak Toba sebagai bentuk pelestarian budaya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif melalui wawancara dengan Raja Adat, petenun ulos, pengukir gorga rumah adat, dan guru musik yang berlokasi di tanah Batak. Selain itu wawancara juga dilakukan kepada dosen antropologi UI (Universitas Indonesia) dan pihak penerbit GPU (Gramedia Pustaka Utama). Pengumpulan data juga dilakukan melalui studi etnografi dan riset AEIOU (activity, environment, interaction, object, dan user) dengan mengunjungi situs budaya dan perkampungan adat di Pulau Samosir untuk mendapatkan data visual sekaligus mengamati proses adat yang terjadi di lokasi secara langsung. Sebagai data sekunder, dilakukan pula kajian pustaka terhadap buku-buku yang berkaitan dengan adat suku Batak Toba. Hasil dari perancangan ini adalah buku visual adat istiadat Batak Toba yang terdiri dari 6 topik yaitu sejarah, marga, upacara adat, ulos, rumah adat,dan kesenian. Penyajian konten dan visual dalam buku menggunakan jenis fotografi still life untuk menunjukkan artefak suku Batak, foto lanskap untuk menggambarkan keindahan tanah Batak, foto jurnalistik dan potrait untuk menunjukkan proses kegiatan adat dan masyarakat Batak Toba serta teknik digital imaging untuk menggabungkan dua atau lebih foto dalam rangka merekayasa ulang peristiwa lampau. Fotografi yang tajam dan kontras memberikan kesan suku Batak yang kuat dan tegas. Ilustrasi pena hitam putih dalam bentuk outline dan diberi arsir gelap terang dengan latar belakang warna krem seperti warna kertas yang menguning untuk memberi kesan klasik dan otentik. Buku visual menjadi sumber referensi yang mudah dipahami oleh orang-orang yang tertarik mempelajari kebudayaan, menyukai fotografi dan desain, khususnya suku Batak Toba di perantauan yang jauh dari kampung halaman.

Volume 7
Pages 78-83
DOI 10.12962/J23373520.V7I2.36051
Language English
Journal None

Full Text