Jurnal Teknik ITS | 2019

Perbaikan Kualitas Proses Thermoforming Round Drinking Cups menggunakan FMEA

 
 

Abstract


PT PPA merupakan perusahaan yang memproduksi plastik kemasan thermoformed. Salah satu produk yang dihasilkan dan menjadi objek pada penelitian ini yaitu round drinking cups. Pada proses produksi round drinking cups terdapat banyak produk defect yang dihasilkan. Proses yang menghasilkan defect paling banyak yaitu proses thermoforming. Defect yang sering terjadi pada proses thermoforming yaitu defect diameter tidak standar dan meleyot. Adanya defect akan menimbulkan kerugian bagi perusahaan karena produk defect memerlukan rework dan sebagian harus dibuang. Penelitian ini dilakukan untuk mengurangi defect diameter tidak standar dan meleyot. Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini yaitu menggunakan failure mode and effect analysis (FMEA). Dari data defect yang telah dikumpulkan, kemudian dilakukan penentuan defect yang menjadi prioritas perbaikan menggunakan pareto chart, selanjutnya dilakukan identifikasi penyebab-penyebab defect menggunakan cause and effect diagram dan dilakukan analisis lebih lanjut menggunakan 5 whys untuk mengidentifikasi akar penyebab defect. Hasil analisis akar penyebab defect menunjukkan terdapat 6 akar penyebab defect diameter tidak standar dan 23 akar penyebab defect meleyot. Kemudian dari akar penyebab yang telah diidentifikasi dilakukan penilaian risiko menggunakan FMEA dengan mempertimbangkan efisiensi dan downtime yang terjadi pada mesin thermoforming. Rekomendasi perbaikan diberikan berdasarkan analisis FMEA dengan nilai RPN tertinggi. Pada penelitian ini didapatkan hasil RPN tertinggi pada defect diameter tidak standar dan meleyot disebabkan permasalahan pada valve forming. Rekomendasi yang diberikan untuk mengurangi permasalahan tersebut yaitu melakukan pengecekkan valve forming, melakukan pengecekkan komponen dan pencatatan kondisi mesin secara periodik, serta meningkatkan kinerja karyawan melalui pelatihan maupun pemberian motivasi. Apabila ketiga rekomendasi tersebut diterapkan, maka diperkirakan terjadi penurunan defect diameter tidak standar sebesar 20%, dan penurunan defect meleyot sebesar 15%.

Volume 8
Pages None
DOI 10.12962/J23373539.V8I1.37966
Language English
Journal Jurnal Teknik ITS

Full Text