Scientific Programming | 2019

Hubungan Parameter Antropometri dengan Nilai Arus Puncak Ekspirasi pada Remaja di Surakarta

 
 
 

Abstract


Latar belakang. Obesitas saat ini menjadi tantangan utama bagi tenaga kesehatan. Prevalensi anak dan remaja dengan obesitas semakin meningkat. Keadaan obesitas berpengaruh pada beberapa parameter fisiologi sistem pernapasan. Salah satu indikator penilaian status respirasi dengan menggunakan nilai arus puncak ekspirasi. Penelitian tentang obesitas dan sistem pernapasan pada anak masih kontroversial. Tujuan . Untuk mengetahui hubungan parameter antropometri dengan nilai arus puncak ekspirasi pada remaja. Metode . Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan menggunakan studi potong lintang. Subjek penelitian merupakan siswa SMP usia 13 tahun sampai 18 tahun diambil mulai bulan September - Desember 2018. Pengambilan subyek penelitian dengan simple random sampling. Variabel bebas adalah antropometri meliputi berat badan, tinggi badan, indeks masa tubuh serta lingkar pinggang sedangkan variabel terikat adalah nilai arus puncak ekspirasi. Hasil . Subyek penelitian berjumlah 134 siswa dengan laki-laki 57 (42,5%) dan perempuan 77 (52,5%). Hasil analisis bivariat menunjukkan berat badan, tinggi badan, indeks masa tubuh dan lingkar pinggang berhubungan signifikan secara statistik dengan nilai p, yaitu 0,040; <0,001; <0,001; <0,001. Dari analisis multivariat diketahui berat badan, tinggi badan, umur, lingkar pinggang dan IMT secara bersama-sama berpengaruh dengan nilai arus puncak ekspirasi (r2=0,370; p<0,001) Kesimpulan . Semakin tinggi nilai antropometri (berat badan, indeks masa tubuh dan lingkar pinggang} mempunyai nilai arus puncak ekspirasi semakin rendah.

Volume 20
Pages 349
DOI 10.14238/SP20.6.2019.349-53
Language English
Journal Scientific Programming

Full Text