Jurnal Sosiologi Reflektif | 2019

KONSTRUKSI KEKUASAAN POLITIK MELALUI PROGRAM CHARITY SHOW MEDIA TELEVISI

 
 

Abstract


This research describes Perindo Party’s strategies built a base of loyal voters in the 2019 Indonesian Election, particularly by charity show programs on television. The authors used a descriptive qualitative approach finishing this article. The data in this article sourced from observations, studies of literature, and other sources considered relevant and then analyzed by the social exchange theory of Peter Blau. The results of this study indicate that the high concern of societies watching the lives of poor people in various charity show programs besides creating profits for the company, it is also as media of political communication for the owner. When political actors control the media, there are interests communicated, including getting support from voters. That means charity show programs not only given a numerous business profit but also enhanced social branding in front of audiences and built a base of loyal voters from poor family beneficiaries by unbalanced social exchanges that create client debt to patrons. Intisari Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan strategi Partai Perindo dalam membangun basis pemilih pada Pemilihan Umum tahun 2019, khususnya melalui program charity show media televisi. Dalam menyelesaikan penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Data dalam tulisan ini bersumber dari hasil observasi, kajian literatur, serta sumber-sumber lainnya yang dianggap relevan dan kemudian dianalisis menggunakan perspektif teori pertukaran sosial Peter Blau. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingginya animo masyarakat menyaksikan tayangan tentang kehidupan orang miskin dalam berbagai program charity show selain menciptakan “ladang uang” bagi stasiun televisi, juga menjadi sarana komunikasi politik bagi pemiliknya. Ketika aktor politik menguasai media, maka ada kepentingan yang juga turut dikomunikasikan dalam menjalankan media tersebut, termasuk sebagai corong politik kekuasaan untuk mendapatkan dukungan dari masyarakat pemilih. Artinya, program charity show ini tidak hanya memberi keuntungan bisnis yang sangat besar, tetapi juga media komunikasi politik, meningkatkan pencitraan di depan khalayak, dan membangun basis pemilih loyal dari keluarga prasejahtera penerima manfaat melalui mekanisme pertukaran sosial tidak seimbang yang menciptakan hutang budi klien terhadap patron. Kata kunci : Komunikasi Politik, Charity Show, Pertukaran Sosial

Volume 14
Pages None
DOI 10.14421/JSR.V14I1.1603
Language English
Journal Jurnal Sosiologi Reflektif

Full Text