Journal of Nutrition College | 2021

PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI DAN KERAGAMAN KONSUMSI SUMBER VITAMIN A DAN ZAT BESI USIA 6-23 BULAN DI PROVINSI BENGKULU (ANALISIS DATA SDKI 2017)

 
 
 

Abstract


Latar Balakang: Masa 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) merupakan masa paling kritis untuk memperbaiki perkembangan fisik dan kognitif anak. Usia hingga 6 bulan hanya diberikan ASI eksklusif saja. Aktivitas bayi setelah usia 6 bulan semakin banyak sehingga diperlukan makanan pendamping dari ASI guna memenuhi kebutuhan gizi untuk perkembangan dan pertumbuhan bayi. Waktu pemberian MP-ASI anak yang tepat adalah usia 6-24 bulan, pada usia tersebut pencernaan bayi mulai kuat.Tujuan: Peneltian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) dengan konsumsi sumber vitamin A dan Fe usia 6-23 bulan di Provinsi Bengkulu.Metode: Penelitian ini menggunakan data sekunder dari hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2017 yang dilaksanakan dengan pendekatan kuantitatif menggunakan rancangan cross sectional. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 93 balita berusia 6-23 bulan. Penelitian ini menggunakan data hasil pengumpulan SDKI 2017 dengan metode observasi kuesioner terhadap sampel anak usia 6-23 bulan. Analisis yang digunakan adalah chi-squar.eHasil: Anak usia 6-23 bulan yang diberikan MP-ASI sesuai dengan umur sebanyak 51,7%. Keragaman konsumsi sumber zat gizi mikro (vitamin A) tidak beragam 52,7%, dan sumber zat besi sebesar 79,8%. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pemberian MPASI dengan konsumsi sumber zat gizi mikro (vitamin A) dan konsumsi sumber zat gizi mikro (Fe) usia 6-23 bulan di provinsi Bengkulu masing-masing p-value 1,000 dan 0.484.Simpulan: Pemberian MPASI masih belum sesuai umur dan berkontribusi terhadap keragaman konsumsi sumber zat gizi vitamin A dan Fe

Volume None
Pages None
DOI 10.14710/jnc.v10i3.30819
Language English
Journal Journal of Nutrition College

Full Text