Archive | 2019

Peningkatan kualitas planlet tanaman pisang raja bulu (Musa paradisiaca) dengan penambahan bap dan iaa pada media pengakaran kultur in vitro

 
 
 

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh penambahan BAP dan IAA pada media pengakaran kultur jaringan terhadap pertumbuhan tanaman pisang raja bulu ( Musa paradisiaca ). Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan Kebun Benih Hortikultura Salaman, Magelang pada bulan Juni hingga Agustus 2018. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial dengan 4 (empat) kali ulangan. Faktor pertama adalah hormon BAP dengan konsentrasi masing-masing 0 ; 0,5 ; 1 ; 1,5 ; dan 2 ppm, faktor kedua yaitu hormon IAA dengan konsentrasi 0, 1, 2, 3, dan 4 ppm. Kombinasi perlakuan sebanyak 25 dengan 4 kali ulangan, sehingga terdapat 100 unit percobaan yang setiap unit percobaan terdiri dari 5 planlet pisang raja bulu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh interaksi perlakuan BAP dan IAA terhadap parameter pertumbuhan planlet pisang raja bulu. Kombinasi BAP 1 ppm + IAA 3 ppm memberikan pengaruh terbaik pada jumlah daun dan diameter batang, sedangkan kombinasi BAP 0,5 ppm + IAA 4 ppm memberikan pengaruh terbaik pada jumlah akar dan panjang akar. Kombinasi BAP 1,5 ppm + IAA 4 ppm memberikan pengaruh terbaik pada tinggi planlet. Kesimpulan dari penelitian ini adalah zat pengatur tumbuh BAP 0,5 – 1,5 ppm + IAA 3 – 4 ppm direkomendasikan untuk media pengakaran kultur jaringan pisang raja bulu. Kata kunci: in vitro, BAP, IAA, plantlet, pisang

Volume 3
Pages 132-141
DOI 10.14710/joac.3.3.132-141
Language English
Journal None

Full Text