Archive | 2019

SITI HAWA DALAM PERSPEKTIF MUHAMMAD ASAD DAN CHRISTOPH BARTH

 
 
 

Abstract


Penelitian ini bertujuan mengetahui ayat-ayat yang membahas Siti Hawa dalam Alquran dan Alkitab, melalui penafsiran Mu h{ ammad Asad dan Christoph Barth tentang Siti Hawa . Penelitianini juga berusahauntuk mengetahui ‘ibrah kisah Hawa dalam pandangan kedua tokoh tersebut.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif komparatif. Jenis penelitiannya kualitatif, berbentuk library research. Data yang diperoleh dianalisa dengan pendekatan metode komparatif yakni membandingkan pemikiran kedua tokoh untuk diketahui persamaan dan perbedaan penafsirannya. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dalam Alquran Hawa disebutkan dengan kata zawjahā dan zawjuka. Kata zawjahā terulang tiga kali, kata zawjuka terulang dua kali. Kisah Hawa dimuat dalam 21 ayat yang tersebar dalam enam surah dalam Alquran dan dalam Alkitab terdapat pada Kitab Kejadian: 2 dan 3. Selanjutnya, Asad dan Barth berbeda pendapat dalam materi penciptaan Hawa, tetapi keduanya sama-sama mengangkat suara dan hak perempuan yang dalam sejarahbiasanya dianggap sebagai makhluk kedua. Asad dan Barth memandang kisah kejatuhan Adam dan Hawa sebagai kesadaran manusia akan ketidakberdayaan totalnya dan sangat bergantung pada petunjuk Allah. Asad berpendapat bahwa Adam dan Hawa diampuni Allah. Namun , ‘ibrah dari kisahnya menunjukkan bahwa jika manusia mengikuti godaan setan maka ia akan sengsara. Adapun Barth memandang bahwa akibat perbuatan mereka harus dibayar dengan hukuman, namun ia tidak sepakat dengan paham laki-laki berkuasa atas perempuan dan adanya konsep “dosa warisan”.

Volume 3
Pages None
DOI 10.15575/AL-BAYAN.V3I2.4117
Language English
Journal None

Full Text