Archive | 2019

MENYOAL KONSISTENSI METODE PENAFSIRAN BINT SYATHI TENTANG MANUSIA DALAM AL-QUR’AN (Studi Kitab Maqāl Fī Al-Insān: Dirasah Qur’aniyyah)

 
 

Abstract


Bint al-Syathi adalah seorang penafsir perempuan pertama yang memiliki kitab tafsir, namanya sangat berpengauh dalam perkembangan sejarah pemikiran Islam. Pemikiran Bint al-Syathi banyak dipengaruhi oleh suami sekaligus gurunya, Amin Al-Khuliy. Artikel ini bertujuan untuk mendiskusikan pemikiran salah satu tokoh perempuan, Bint Syathitentang konsistensi metode penafsirannya ketika menafsirkan manusia dalam karyanya “Kitab Maqāl Fi Al-Insān: Dirāsah Qur’āniyyah” Penelitian ini menggunakan metode deskripsi-analitis dengan menggunakan teori Pra-pemahaman, yakni segala sesuatu yang mempengaruhi pembaca teks yang menentukan dalam memberikan penafsiran, seperti latar belakang sosial, pendidikan dan sebagainya, sehingga setiap penafsiran senantaisa terikat dengan ruang lingkup penafsir.Hasil penelitian ini menunjukan,Bint al-Syathi hendak mengekspor eksistensi manusia dilihat dari sudut pandang Alquran. Manusia mengalami perjalanan panjang dari polemik penciptaannya, kemudian manusia sebagai al-Bashar, tumbuh menjadi manusia dengan penalarannya, sehingga sampai pada kesanggupan atau tidaknya manusia menjadi khalifah di bumi sebagai penerima amanat dari Allah.Dalam menjelaskan kosa kata yang merujuk pada manusia, Bint al-Syathi nampak tidak konsisten dalam mengaplikaskan metodenya. Khususnya yang berkaitan dengan kosakata manusia. Ia hanya menjelaskan sesuai metode yang ditawarkan pada kata al-Insān, tetapitidak pada kata nās, ins ataupun al-Bashar.

Volume 4
Pages 82-92
DOI 10.15575/AL-BAYAN.V4I2.7012
Language English
Journal None

Full Text