Archive | 2019

KARAKTERISTIK KELUARGA HINDU DI DESA BAYUNGGEDE SEBAGAI DESA KUNO DI BALI

 

Abstract


Manusia merupakan makhluk individu dan makhluk sosial, yang mempunyai kepribadian dan karakter yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Keharmonisan akan menentukan manusia untuk dapat menyesuikan diri dengan lingkungannya. Kehidupan sosial dan individu sangat mempengaruhi kehidupan manusia, seperti keluarga, teman, bermasyarakat dan bernegara. Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari ayah, ibu dan anak. Keluarga mempunyai peran penting dalam pembentukan karakter anak mulai dari dalam kandungan hingga dewasa. Anak merupakan generasi penerus Bangsa yang harus didik dengan baik. Keharmonisan dalam keluarga akan menghasilkan anak-anak yang berkarakter baik dan cerdas, sehingga keluarga merupakan faktor utama yang mempengaruhi pembentukan karakter seorang anak. Apabila keluarga gagal dalam mendidik anak maka anak tersebut akan memiliki karakter yang kurang baik dan akan mempengaruhi perkembangan peradaban bangsa. Desa Bayunggede adalah sebuah desa wisata yang terletak di Kecamatan Kintamani, Bangli. Karakter masyarakat Bali di Desa Bayunggede secara umum tampak hidup penuh dengan keharmonisan walaupun telah diterpa dengan modernisasi. Selain itu menarik juga untuk diketahui faktor-faktor penyebab keharmonisan tersebut sehingga bisa dijadikan contoh bagi desa lain yang sedang menghadapi berbagai konflik. Struktur masyarakat dapat dijelaskan pula sebagai sistem sosial. Dalam sistem tersebut terdiri dari beberapa objek yang bertautan satu dengan yang lain, objek yang utama adalah keluarga. Maka dari itu peneliti mengambil judul “ Penumbuhkembangan Karakter Dalam Keluarga Hindu di Desa Bayunggede, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli”. Melalui penelitian ini , dapat memberikan kontribusi yang positif bagi setiap keluarga Hindu dalam penumbuhkembangan karakter di lingkungan keluarga . Agus Salim, Perubahan Sosial Sketsa Teori dan Refleksi Motodologi Kasus Indonesia, (Yogyakarta: PT. Tiara Wacana Yogya, 2002), 151-153. Dewa Komang Tantra, Membaca Perubahan Bali, (Denpasar: Wisnu Press, 2014), 208. Geldard , dkk, Konseling Keluarga, ( Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011), 77. Ida Bagus Suparta Ardhana, Pokok-Pokok Wariga , (Surabaya: Paramita: 2005), 130-139. Ardhana, Suparta IB. 2005 . Pokok-Pokok Wariga . Surabaya: Paramita. I Nyoman Dantes, Metode Penelitian, (Yogyakarta: CV. Andi, 2012), 12. Masnur Muslich, Pendidikan Karakter Menjawab Tantangan Kritis, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), 35. Mirawati, Peran Keluarga Dalam Pendidikan Karakter Anak Usia Dini Studi Deskriptif pada Keluarga di Perumahan Graha Bukit rAYA II RW 24 Desa Cilame Kecamatan Ngamprah Kabupaten Badung Barat, ( Bandung: Perpustakaan Universitas Pendidikan Indonesia, 2011), 62. Moh. Shochoib, Pola Asuh Orang Tua Dalam Membantu Anak Mengembangkan Disiplin Diri, ( Jakarta: Rineka Cipta, 1998), 10. Munandar, dkk, Seibu Tahun Wafatnya Prabu Udayana Menggali Nilai Kearifan Untuk Membangun Karakter Bangsa, ( Denpasar: Udayana University Press, 2012), 106. Ngakan Ketut Acwin Dwijendra, Arsitektur dan Kebudayaan Bali Kuno, ( Denpasar: Udayana University Press, 2009), 35. Ni Komang Sutriyanti, Peningkatan Mutu Pendidikan Karakter Melalui Peran Orang Tua Dalam Keluarga , Jurnal Penjaminan Mutu (Vol.2 No.1 Bln, Februari 2016) 14. Ni Komang Sutriyanti, Implementasi Kurikulum 2013 Pada Pembelajaran Pendidikan Agama Hindu Tingkat Sekolah Dasar Di Kota Denpasar , Jurnal Vidya Samhita (Vol. 3 No. 1, Desember 2017), 97. Ni Komang Sutriyanti, dkk, Sad Dharma As A Learning Method Of Hindu Religious Education And Character Of 2013 Curriculum In SMP Gurukula Bangli , Jurnal Vidyottama Sanatana: International Journal of Hindu Science and Religious Studies, (Vol. 3 No.1, Juni, 2019) 109. Rasid Yusus, Transformasi Nilai-nilai Budaya Lokal Sebagai Upaya Pembangunan Karakter Bangsa (Penelitian Studi Kasus Budaya Huyula di Kota Gorontalo) , Jurnal Penelitian Pendidikan, (Vol. 13 No.1 Bln, Agustus 2016) 67. Sri Lestari, Psikologi Keluarga Penanaman Nilai dan Penanganan Konflik dalam Keluarga, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012), 6-7. Suryani, dkk, Orang Bali, ( Bandung: ITB, 1996), 152. Syamsul Kurniawan, Pendidikan Karakter, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2013), 43-44. Tampubolon, Penerapan dan Pendekatan Teori Sistem, ( Sumatera Utara: Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara, 2004), 2. Thomas Lickona, Educating For Character ( Mendidik Untuk Membentuk Karakter), (Jakarta: Bumi Aksara, 2012), 20-28. Yayasan Satya Hindu Dharma, Penelusuran Modern Wariga Warisan Budaya Adiluhung, ( Denpasar: Panakom, 2004), 11. Wawancara: Ni Made Wedayanti, wawancara oleh Ni Komang Sutriyanti. Desa BayunggedeKintamani Bangli, wawancara tanggal 23 September 2015. Ni Nyoman Jarni, wawancara oleh Ni Komang Sutriyanti. Desa BayunggedeKintamani Bangli, wawancara tanggal 23 September 2015. Ni Wayan Budiarti, wawancara oleh Ni Komang Sutriyanti. Desa BayunggedeKintamani Bangli, wawancara tanggal 23 September 2015. I Wayan Suarjaya, wawancara oleh Ni Komang Sutriyanti. Desa BayunggedeKintamani Bangli. wawancara tanggal 2 Januari 2015.

Volume 4
Pages 12-28
DOI 10.15575/RJSALB.V4I1.7614
Language English
Journal None

Full Text