Jurnal Analisa | 2021

Meningkatkan kemampuan berpikir kreatif melalui penerapan model pembelajaran JUCAMA

 
 
 
 

Abstract


Di abad ini, pendidikan menjadi lebih penting untuk memastikan siswa mendapatkan kreatifiatas maka dalam pengembangan kreatifitas secara umum maupun berpikir kreatif matematis pun menjadi penting. Namun, fakta dilapangan ditemukan kemampuan berpikir siswa masih kurang dan perlu ditingkatkan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan peningkatan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa setelah memperoleh pembelajaran JUCAMA (Pengajuan dan Pemecahan Masalah) serta perbedaan pencapaian kemampuan berpikir kreatif matematis berdasarkan kategori PAM. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuasi eksperimen dengan desain Non Equivalent Control Group Desain yang sampel nya diambil secara purposive sampling di salah satu sekolah Menengah Pertama di daerah Bandung. Dengan menggunakan instrumen tes PAM dan Tes Kemampuan Berpikir Kreatif ini menghasilkan beberapa temuan, yaitu: terdapat perbedaan peningkatan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa yang menggunakan model pembelajaran JUCAMA dengan model konvensional (Pembelajaran langsung), dengan rata-rata N-Gain kelas JUCAMA 0,16 > kelas konvensional 0,10. Model pembelajaran JUCAMA ini berbasis pemecahan dan pengajuan masalah karena keduanya mendorong berkembangnya kreatifitas sehingga mampu meningkatkan kemampuan berpikir kreatif matematis. Dapat disimpulkan setelah siswa memperoleh pembelajaran dengan model pembelajaran JUCAMA lebih baik dari pembelajaran konvensional. Kata kunci: Berpikir Kreatif, JUCAMA, Pemecahan Masalah, Pengajuan Masalah In this century, education is becoming more important to ensure students get creativity, so in general the development of creativity and mathematical creative thinking is also important. However, the facts in the field found that students thinking skills were still lacking and needed to be improved. The purpose of this study was to determine the differences in the improvement of students mathematical creative thinking skills after obtaining JUCAMA (Problem Submission and Solving) learning and the differences in the achievement of mathematical creative thinking abilities based on the PAM category. The research method used is a quasi experimental method with a Non Equivalent Control Group Design whose samples were taken by purposive sampling in one of the junior high schools in the Bandung area. Using the PAM test instrument and the Creative Thinking Ability Test resulted in several findings, namely: there are differences in the improvement of students mathematical creative thinking skills using the JUCAMA learning model with the conventional model (Direct learning), with an average JUCAMA class N-Gain 0.16 > conventional class 0.10. This JUCAMA learning model is based on problem solving and proposing because both encourage the development of creativity so as to improve mathematical creative thinking skills. It can be concluded that after students get learning with the JUCAMA learning model, it is better than conventional learning. Keywords: Creative thinking skill, JUCAMA, Problem Based, Problem Posing

Volume None
Pages None
DOI 10.15575/ja.v7i1.9904
Language English
Journal Jurnal Analisa

Full Text