Archive | 2021

USAHA PERIKANAN TANGKAP DI PULAU SEBATIK DALAM MENDUKUNG SKPT SEBATIK

 
 
 

Abstract


Pembangunan Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) Sebatik merupakan upaya pemerintah membangun perikanan di pulau terluar Indonesia. Penelitian ini bertujuan mempelajari kondisi usaha perikanan di Sebatik, sebagai bahan masukan dalam pengelolaan dan memajukan SKPT Sebatik. Penelitian ini dilakukan pada tahun 2018 di Sebatik menggunakan data primer primer dan sekunder. Data primer dikumpulkan melalui survey dengan responden yang dipilih secara purposif dan dengan teknik snowball sampling, dan melalui Focus Group Discussion (FGD). Data sekunder diperoleh dari studi literatur pada dokumen-dokumen terkait. Data yang dikumpulkan kemudian diolah menjadi informasi kualitatif menggunakan pendekatan tematik Ada lima temuan pokok dari penelitian ini. Pertama: terjadi tingkat pemanfaatan sumber daya perikanan melebihi batas untuk (i) pelagis besar, (ii) rajungan dan (iii) cumi-cumi akibat penggunaan alat tangkap trawl oleh nelayan Tawau pada waktu lampau. Kedua: Sebagian besar Ikan hasil tangkapan di Sebatik didaratkan menggunakan motor tempel dengan kapasitas 0-5 GT. Ketiga; terdapat lima jenis ikan bernilai ekonomis tinggi yang termasuk jenis udang dan moluska. Keempat: pemasaran ikan dari Sebatik dicirikan oleh adanya ikatan sosial ekonomi antara pedagang pengumpul, pedagang besar, dan agen di Tawau Malaysia. Kelima: kondisi-kondisi tersebut membuat pencatatan ekspor menjadi kurang baik dan dapat beresiko pada keberlanjutan sumber daya perikanan di wilayah itu. Berdasar hal ini, langkah strategis yang dapat direkomendasikan adalah penguatan integrasi aktor-aktor usaha perikanan tangkap di Sebatik ke dalam skema SKPT untuk memudahkan pencatatan ekspor hasil perikanan dari Sebatik ke Tawau Malaysia. Tittle: Fisheries Bussiness in Sebatik Island to Support the SKPT Sebatik The Sebatik Integrated Marine and Fisheries Center (SKPT Sebatik) built to develop the fisheries sector in Indonesia’s outermost islands. This study aimed to asses the fisheries business condition in Sebatik as recommendation for the management and advancement of SKPT Sebatik. The research was conducted in 2018 in Sebatik based on primary and secondary data. Primary data were collected through surveys with purposive and snowball sampling, and Focus Group Discussion (FGD). Secondary data were obtained from literature studies of relevant documents. The data were processed into qualitative information with thematic approach. There are five key findings of the research. First, the utilization rate of fisheries resources has exceeded its maximum level for (i) large pelagic fish, (ii) crabs, and (iii) squids as a result of the past trawl fishing by Tawau fishers. Second, most of the catches in Sebatik are landed using outboard motors of 0-5 GT. Third, there are five species of fish classified as shrimp and molluscs that bring a high economic value. Fourth, there is a social economic relationship among traders, wholesalers and agents in Tawau Malaysia in fish marketing from Sebatik. Fifth, such conditions resulted in a poor record of fish export and threaten the sustainability of fish resources in the area. Based on these findings, this study recommend to policy makers reinforce the integration of capture fisheries business actors in Sebatik into SKPT to facilitate the record of fishery product export from Sebatik to Tawau, Malaysia.

Volume 11
Pages 31-40
DOI 10.15578/JKSEKP.V11I1.8866
Language English
Journal None

Full Text