Archive | 2019

ANALISIS SIFAT MEKANIK MAGNET KOMPOSIT BERBASIS HEKSAFERIT DENGAN MATRIKS POLIESTER DAN EPOKSI PADA PENAMBAHAN ADITIF SILAN

 
 
 
 
 
 

Abstract


ANALISIS SIFAT MEKANIK MAGNET KOMPOSIT BERBASIS HEKSAFERIT DENGAN MATRIKS POLIESTER DAN EPOKSI PADA PENAMBAHAN ADITIF SILAN. Pemakaian magnet komposit untuk berbagai macam keperluan dalam industri besar maupun industri rumah tangga, terutama magnet komposit berbasis heksaferit banyak dijumpai di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk membuat magnet komposit antara heksaferit dengan polimer poliester dan atau epoksi serta mempelajari pengaruh penambahan coupling agent berupa 3-aminopropyltriethoxysilane (3-APE) terhadap sifat mekaniknya. 3-APE akan menjembatani antara serbuk magnet dengan polimer sehingga akan meningkatkan kekuatan tarik dari magnet komposit tanpa mengurangi sifat kemagnetannya. Serbuk magnet (SrM dan BaM) yang telah dibasahi dengan coupling agent 3-APE dicampurkan ke dalam matriks yang terdiri dari campuran poliester dengan Mekpo sebagai bahan pengeras atau epoksi dengan Versamid sebagai bahan pengeras, diaduk sampai homogen selanjutnya dimasukkan ke dalam cetakan berbentuk dumbbell dan diberi tekanan. Untuk epoksi, penekanan dilakukan dengan menggunakan hot press pada suhu 70°C dengan beban 150 kg/cm2 kemudian didinginkan dengan coldpress. Pada poliester, tekanan dilakukan dengan press hydraulics selanjutnya curing pada suhu 70 °C menggunakan oven selama l jam. Komposisi SrM dan BaM divariasi pada 30%, 40% dan 50% fraksi volume dan coupling agent 3-APE divariasikan sebesar 5 mL, lO mL dan 15 mL untuk setiap fraksi volume. Kemudian dilakukan karakterisasi kekerasan, sifat mekanik, dan sifat kemagnetan. Hasil yang diperoleh menunjukkan secara umum penambahan coupling agent 3-APE pada magnet komposit memberikan efek terbaik pada volume sebesar 10 mL untuk magnet komposit dengan perekat poliester maupun epoksi. Penambahan serbuk magnet SrM dan BaM pada matriks polimer secara umum menurunkan harga kekutan tarik magnet komposit, harga maksimum kekuatan tarik terjadi pada kandungan 40% fraksi volume SrM maupun BaM. Sifat kemagnetan komposit berbasis SrM lebih baik dibandingkan BaM baik dengan matriks epoksi maupun poliester

Volume 5
Pages 39-44
DOI 10.17146/JUSAMI.2003.5.1.5205
Language English
Journal None

Full Text