Archive | 2019

Nilai Keagamaan dalam Wawacan Babad Salira

 

Abstract


The background of the research is the lack of public knowledge about wawacan, whereas as one of the literary works of poetry genre, wawacan consists of purwakanti (rhyme) which contained spiritual values that can be used as guidance and reflections. This research aimed to describe and analyze the transliteration of manuscripts, rhymes, and religious values in Wawacan Babad Salira . The method used was descriptive method. The sources of the data in this research was the manuscript of Wawacan Babad Salira in Desa Cilimus, Situradja, Kabupaten Sumedang. In collecting the data, this research employed a technique such as literature study, interview, and documentation. While in processing the data, this research used direct analysis technique. The instruments used were the interview guides and data cards. The result of analysis revealed that the contents of Wawacan Babad Salira manuscript explained about the advice and discourses, especially those related to religious values. The data obtained from Wawacan Babad Salira were 315 rhymes. The results of the research revealed 10 types of rhyme consisting of purwakanti pangluyu, purwakanti maduswara, purwakanti cakraswara, purwakanti laraspurwa, purwakanti larasmadya, purwakanti laraswwaas, purwakanti mindoan kawit, purwakanti mindo wekas, purwakanti margaluyu, and purwakanti rangkepan. In general, the most common rhyme was purwakanti margaluyu type which consisted of 109. There were 18 religious values contained in the text covered religious basics teachings of Islam such as aqidah, syari ah, and morals. The religious values that most frequently explained are about morals. Abstrak Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai wawacan, padahal sebagai salah satu karya sastra genre puisi, wawacan mengandung rima dan di dalamnya sarat akan nilai-nilai luhur yang bisa dijadikan contoh dan cerminan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis transliterasi naskah, jenis rima, dan nilai keagamaan dalam “Wawacan Babad Salira”. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Sumber data dalam penelitian ini adalah naskah “Wawacan Babad Salira” yang ada di Desa Cilimus, Kecamatan Situraja, Kabupaten Sumedang. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik studi pustaka, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan dalam pengolahan data menggunakan teknik analisis secara langsung. Instrumen yang digunakan adalah pedoman wawancara dan kartu data. Dari hasil transliterasi, bisa diketahui bahwa isi “Wawacan Babad Salira” menerangkan tentang nasihat dan wejangan, khususnya yang berhubungan dengan nilai keagamaan. Data yang diperoleh dari “Wawacan Babad Salira” terdapat 315 rima. Dari hasil analisis, ditemukan 10 jenis rima yang terdiri dari purwakanti pangluyu, purwakanti maduswara, purwakanti cakraswara, purwakanti laraspurwa, purwakanti larasmadya, purwakanti laraswekas, purwakanti mindoan kawit, purwakanti mindoan wekas, purwakanti margaluyu, dan purwakanti rangkepan. Secara garis besar, rima yang paling banyak ditemukan adalah jenis purwakanti margaluyu yang berjumlah 109. Nilai keagamaan yang terkandung dalam naskah meliputi dasar-dasar ajaran agama Islam seperti akidah, syari’ah, dan akhlak. Terdapat 18 nilai keagamaan. Nilai keagaamaan yang paling banyak diterangkan adalah tentang akhlak.

Volume 10
Pages 1-11
DOI 10.17509/JLB.V10I1.16926
Language English
Journal None

Full Text