Archive | 2019

Akulturasi Budaya – Agama Serta Keselarasan Dalam Budaya Sesajen Di Kampung Cipicung Girang

 

Abstract


Akulturasi antara adat dengan agama di Indonesia tidak dapat dipisahkan, karena budaya lokal dan tradisi tersebut sudah mengakar. Agama Islam sebagai agama mayoritas di Indonesia menjadi salah satu agama yang dijadikan sebagai perpaduan antara agama dengan budaya. Praktik dalam kehidupan dapat menjembatani adat dan agama sehingga akan lahir sesuatu yang baru. Tujuan penelitian ini ialah 1) menganalisis kebudayaan sesajen, 2) adaptasi serta penerimaan budaya yang disandingkan dengan agama,, 3) menganalisis sesajen sebagai akulturasi budaya, 4) menemukan model akulturasi. Metode yang di gunakan dalam penelitian ini menggunakan deskriptif pendekatan kualitatif, intrumen penelitian ini menggunakan observasi partisipasif, catatatan lapangan dan wawancara mendalam. Observasi pada hari Kamis\xa0\xa0Tanggal 18 April 2019. Partisipatan dilakukan 1 hari mulai pukul 18.00 WIB, dan wawancara yang mendalam beberapa kali. Catatan lapangan pukul 16.00 WIB dan wawancara mendalam dengan salah satu sesepuh,masyarakat, remaja, serta tokoh agama. Hasil penelitian menunjukkan 1) budaya sesajen mulai luntur seiring berkembangnya zaman,serta tidak diminati oleh kalangan muda., 2) Penampilan sesajen pun sangat sederhana dengan balutan kopi,rujak,rokok,bara api dll. 3) model pelestarian dengan cara menurunkan ilmunya ke genersi selanjutnya. Dengan demikian Kebudayaan sesajen menjadi akulturasi budaya yang terjadi oleh dua aspek Budaya dan Agama yang dianutnya dan tidak ada unsur kemusyrikan melainkan bermuhasabah dengan keagungan Alloh Tuhan yang maha kuasa.

Volume 9
Pages None
DOI 10.17509/SOSIETAS.V9I1.19579
Language English
Journal None

Full Text