Archive | 2019

The Effect of Social Support on Single Mothers’ Subjective Well-Being and Its Implication for Counseling

 
 
 

Abstract


Abstract : The present study aimed to discover the effect of social support on single mothers’ subjective well-being. This study employed a correlational approach. One hundred fifty nine single-mothers in Bantul regency, Special Region of Yogyakarta, Indonesia were involved in this study, determined using quota sampling. The data were collected using social support and subjective well-being scales. Simple linear regression was used to analyze the data. The present study exhibited that social support significantly affects single mothers’ subjective well-being. This study can be used as a reference proving that social support is much needed by a single-mother to obtain subjective well-being. Therefore, a service in the form of a psychoeducational group is required in the community to enhance social support on single-mother. It can also be in the form of psychoeducational group and counseling services for single-mother to enhance her subjective well-being. Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dukungan sosial terhadap subjective well-being ibu tunggal. Penelitian ini menggunakan pendekatan korelasional. Subjek dalam penelitian ini adalah 159 ibu tunggal di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Pemilihan subjek ditentukan menggunakan quota sampling . Data dikumpulkan dengan menggunakan skala dukungan sosial dan skala subjective well-being . Analisis data yang digunakan yaitu regresi linier sederhana. Penelitian ini menunjukkan bahwa dukungan sosial secara signifikan memengaruhi subjective well-being ibu tunggal. Studi ini dapat digunakan sebagai referensi yang membuktikan bahwa dukungan sosial sangat dibutuhkan oleh seorang ibu tunggal untuk mendapatkan subjective well-being . Oleh karena itu, layanan dalam bentuk kelompok psikoedukasi diperlukan di masyarakat untuk meningkatkan dukungan sosial pada ibu tunggal. Kelompok psikoedukasi dan layanan konseling, juga dapat digunakan untuk meningkatkan subjective well-being ibu tunggal.

Volume 4
Pages 143-149
DOI 10.17977/um001v4i42019p143
Language English
Journal None

Full Text