Archive | 2019
Dekomposisi Termal Pirolisis terhadap Rendemen dan Komposisi Senyawa Kimia dalam Asap Cair Kulit Buah Kakao
Abstract
Kakao yang diperoleh dari perkebunan kakao\xa0 menghasilkan limbah kakao yang dibuang dan berwana hitam\xa0 pada waktu yang lama akan mengalami pembusukan, Padahal memiliki potensi yang cukup besar. Dengan\xa0 penggunaan teknologi pirolisis, analisis kulit buah kakao yang berasal dari Kabupaten Enrekang untuk kandungan lignin sebesar 45,61 %, selulosa 37,61 %, hemiselulosa 6,40 %, dan lainnya sebesar 10,38 %. Hasil pembakaran menghasilkan\xa0 asap cair kulit buah kakao ke dalam destila dan arang. Dalam penelitian ini digunakan suhu pirolisis 114-514 °C. Rendemen asap cair kulit buah kakao Kabupaten Enrekang pada suhu pirolisis 114 °C sebesar 8,04 % selama 88 menit,\xa0 dan pada suhu pirolisis 214 °C sebesar 28,6 2% dengan waktu selama 40 menit, selanjutnya pada suhu pirolisis 314 °C sebesar\xa0 27,65 % dengan waktu selama 83 menit,\xa0 dan\xa0 suhu pirolisis 414 °C sebesar 25,08 %\xa0 dengan waktu selama 45 menit,\xa0 akhirnya suhu pirolisis 514 °C sebesar 8,04 % dengan waktu selama 88 menit. Analisis GC MS\xa0 untuk asap cair kulit buah kakao adalah asam karbamat, asam asetat, 1H-Pirol, tert -Butilakrilat, propane diamida, asetamida, n-metil, 1-pentena-2-ol, corilon, 5-valerolakton, 4-metoksifenol,\xa0 N- metilsuccinimida, siklopropilkarbinol,\xa0 2-propilamina, etil metakrilat, 1,2-oksaborol, 2,6-dimetil-metoksifenol, n-amilasetat,\xa0 sikloheksena\xa0 karboksilat, 2-proponon, levoglukosan, D-o-asetil, asam heksadekanoat,\xa0 1,10-dekadiol, asetiloksi, tetracosaheksaena. Hasil pemisahan senyawa kimia bio aktif dari asap cair kulit buah kakao digunakan untuk memperoleh produk komposisi kimia dengan pengelompokkan senyawa berdasarkan metode PCA.