Archive | 2021

Hubungan paparan bising dengan hipertensi pada karyawan pabrik industri kabel

 
 

Abstract


LATAR BELAKANGHipertensi didefinisikans jika tekanan darah sistolik ≥140 mmHg atau tekanan darah diastolik ≥90 mmHg. RISKESDAS 2018 menunjukkan prevalensi hipertensi di Indonesia adalah 34.11%. Hipertensi merupakan risiko kesehatan umum pada pekerja yang terpapar kebisingan keras (≥85dB(A)). Frekuensi, intensitas, durasi paparan, tipe bising dapat mengganggu aktivitas tubuh seperti sistem pendengaran dan non-pendengaran. Hipertensi merupakan penyakit multi-faktorial yang dapat dipicu dari berbagai sumber seperti paparan bising. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara paparan bising dan hipertensi.\nMETODEPenelitian ini dilakukan menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan potong lintang pada 78 responden laki-laki berusia 22-53 tahun di pabrik kabel, Jawa Barat. Data dikumpulkan dengan kuesioner sosiodemografi, sphygmomanometer, microtoise, dan timbangan berat badan. Variabel yang diteliti adalah hipertensi, intensitas bising, tipe bising, masa kerja, usia, jumlah konsumsi rokok. Analisis data menggunakan uji Chi-square dan Kolmogorov-Smirnov dengan p<0.05.\nHASILTekanan darah normal 23.1%, prehipertensi 39.7%, hipertensi 37.1%. Intensitas bising 10 batang 39.7%. Hubungan bermakna antara intensitas bising dan usia dengan hipertensi (p=0.007; p=0.019). Hubungan tidak bermakna antara tipe bising, masa kerja, dan konsumsi rokok dengan hipertensi (p=0.281; p=0.139; p=0.257).\nKESIMPULANTerdapat hubungan bermakna antara intensitas bising dan usia dengan hipertensi pada karyawan pabrik industri kabel, namun tidak didapatkan hubungan bermakna antara tipe bising, masa kerja, dan jumlah konsumsi rokok dengan hipertensi.

Volume 4
Pages 57-64
DOI 10.18051/JBIOMEDKES.2021.V4.57-64
Language English
Journal None

Full Text