Archive | 2019

Kontribusi Bekal Makanan dan Total Energi terhadap Status Gizi pada Anak Sekolah Dasar

 
 
 

Abstract


Background: School-age children are critical period which are energy and nutritional needs must be adequate, because they are on growing and developing period. Children tend to spend more time at school because of fullday school rule, so they would skip lunch at school. Therefore, the quality of packed lunch is needed to fulfill the lunch’s children at school. Objectives: This study aimed to analyze the relationship of packed lunch contribution and energy total with nutritional status (BMI/A) in elementary school students at SD Muhammadiyah 4 Surabaya. Methods: The cross sectional study was conducted between April-Mei 2018 in Muhammadiyah 4 elementary school Surabaya. The sample of the study were a group of fourth and fifth grade with total of 108 student that chosen by simpel random sampling.\xa0 The data collected through interview using a questionnaire and recall for 2 days. Person corelation was used to analyze statistically. Results: The average of students energy total is 1614.2 kcal which packed lunch contributed 558.7 kcal or 27.8% total energy requirement. Therefore, this study showed 45.3% students were overweight and obesity. There was a significant association between packed lunch contribution (p=0.000) and energy total (p=0.000) with nutritional status among elementary school children. Conclusions: The nutritional status of elementary children is influenced by the contribution of packed lunch and daily energy total. Therefore higher contribution of packed lunch and daily energy total absoutely the children s nutritional status are also higher. ABSTRAK Latar Belakang: Anak usia sekolah merupakan usia kritis yang kebutuhan energi dan zat gizinya harus tercukupi, karena pada usia ini anak mengalami tumbuh dan berkembang. Anak cenderung lebih banyak menghabiskan waktu seharian penuh di sekolah karena aturan fullday, sehingga waktu makan siang mereka juga terlewati disekolah. Oleh karena itu, diperlukan bekal makanan yang berkualitas untuk memenuhi kebutuhan makan siang di sekolah. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan kontribusi bekal makanan dan total energi dengan status gizi (IMT/U) pada anak sekolah dasar di SD Muhammadiyah 4 Surabaya. Metode: Penelitian cross sectional dilakukan di SD Muhammadiyah 4 Surabaya pada bulan April-Mei 2018. Sampel pada penelitian ini adalah siswa kelas 4 dan 5 dengan jumlah 108 siswa dan dipilih secara simple random sampling. Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan wawancara menggunakan kuesioner dan recall selama 2 hari. Analisis hubungan yang digunakan adalah korelasi Pearson . Hasil: Rata-rata total energi siswa adalah 1614,2 kkal dengan kontribusi bekal makanan sebesar 558,7 kkal atau 27,8% dari total kebutuhan energi. Selain itu, penelitian ini menunjukkan bahwa \xa0sebanyak 45,3% siswa memiliki status gizi lebih. Terdapat hubungan yang signifikan antara kontribusi bekal makanan (p=0,000) dan total energi (p=0,000) dengan status gizi pada anak sekolah dasar. Kesimpulan: Status gizi anak sekolah dasar dipengaruhi oleh kontribusi bekal makanan dan total energi sehari. Sehingga semakin tinggi kontribusi bekal makanan dan total energi sehari maka status gizi anak juga semakin tinggi.

Volume 3
Pages 52-57
DOI 10.20473/AMNT.V3I1.2019.52-57
Language English
Journal None

Full Text