Indonesian Midwifery and Health Sciences Journal | 2021

FAKTOR AKSESIBILITAS PELAYANAN KESEHATAN TERHADAP PEMERIKSAAN IVA DI PUSKESMAS BENCULUK KABUPATEN BANYUWANGI

 
 
 

Abstract


Abstrak\xa0Latar Belakang: Kanker serviks merupakan salah satu penyakit kanker yang menyerang wanita dan menduduki urutan kedua setelah kanker payudara di Indonesia. Salah satu pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan pemeriksaan deteksi dini kanker serviks metode IVA. Keinginan melakukan pemeriksaan IVA dipengaruhi beberapa faktor, diantaranya pengetahuan, kesadaran, keternagkauan jarak, keterjangkauan biaya, serta persepsi Ibu. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor aksesibilitas pelayanan kesehatan dan persepsi ibu terhadap pemeriksan IVA di Puskesmas Benculuk Kabupaten Banyuwangi. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional deskriptif dengan desain cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik random sampling sejumlah 60 responden dengan instrument penelitian kuisioner. Variabel penelitian terdiri dari pengetahuan, kesadaran, keterjangkauan jarak, keterjangkauan biaya, dan persepsi Ibu. Hasil: Hasil penelitian didapatkan bahwa 93,3% belum pernah melakukan pemeriksaan IVA, 90% WUS memiliki pengetahuan baik, 70% memiliki keterjangkauan jarak yang jauh dengan tempat pelayanan kesehatan, 100% mampu dalam pembiayaan pemeriksaan IVA, sebagian besar WUS memiliki persepsi yang baik terkait kanker serviks dan pemeriksaan IVA. Kesimpulan: Faktor aksesibilitas pelayanan kesehatan dan persepsi Ibu terhadap pemeriksaan IVA termasuk dalam golongan baik, namun dari 60 responden hanya 4 responden yang sudah pernah melakukan pemeriksaan IVA. Beberapa alasan mengapa WUS belum melakukan pemeriksaan\xa0 diantaranya karena rasa malu dan takut kepada petugas kesehatan, rasa takut apabila terdeteksi adanya penyakit kanker serviks, serta merasa belum membutuhkan pemeriksaan IVA karena belum merasakan adanya gejala yang mengarah pada penyakit kanker serviks.Abstract\xa0Background: Cervical is a cancer that involves women. Cervical cancer rank’s is the second after breast cancer in Indonesia. Prevention that can be done is by conducting an examination of the early detection of cervical cancer VIA method. The desire to conduct VIA test is influenced by several factors, including knowledge, awareness, distance awareness, cost affordability, and mother s perception. This study aims to analyze the accessibility factors of health services and maternal perceptions of VIA test at the Puskesmas Benculuk Kabupaten Banyuwangi. Methods: This study was a descriptive observational study with a cross sectional design. Sampling used a random sampling technique of 60 respondents with questionnaire research instruments. The research variables consisted of knowledge, awareness, affordability, affordability, and women s perception. Results: The results showed that 93.3% had never done VIA examination, 90% of women of childbearing age had good knowledge, 70% had far-reaching affordability with health care facilities, 100% were able to finance IVA examinations, most women of childbearing age had a good perception of cancer cervix and VIA test. Conclusion: Accessibility factors for health services and maternal perceptions of IVA examination are included in the good category, but from 60 respondents only 4 respondents have already conducted IVA examinations. Some of the reasons why women of childbearing age has not conducted an examination include the feeling of shame and fear of health workers, fear of cervical cancer being detected, and feeling that they have not needed an IVA examination because they have not felt any symptoms that lead to cervical cancer.

Volume None
Pages None
DOI 10.20473/imhsj.v3i4.2019.305-310
Language English
Journal Indonesian Midwifery and Health Sciences Journal

Full Text