Indonesian Midwifery and Health Sciences Journal | 2021

PENGARUH PAPARAN MEDIA MASSA TERHADAP LITERASI KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA PONDOK PESANTREN

 
 
 

Abstract


Abstrak\xa0Latar Belakang : Kesehatan merupakan salah satu di antara tiga faktor utama yang mempengaruhi Indeks Pembangunan Manusia (IPM) selain pendidikan dan pendapatan. Media dan sumber informasi kesehatan yang semakin berkembang menjadikan masyarakat lebih melek kesehatan. Pondok Pesantren Putri Hidayatul Mubtadi-aat Lirboyo Kediri menerapkan dalam penggunaan media massa mutlak tidak diperbolehkan seperti televisi, radio atau handphone. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Besar sampel sebanyak 260 santri remaja umur 10 sampai 19 tahun sesuai dengan kriteria inklusi. Pengambilan data kuantitatif dilakukan dengan metode Non-Random Sampling dengan teknik consecutive\xa0 sampling. Variabel independen dalam penelitian ini adalah paparan media massa, sedangkan variabel dependennya adalah tingkat health literacy kesehatan reproduksi remaja. Untuk mengetahui tingkat signifikan, data yang terkumpul akan diuji dengan uji regresi logistik sederhana dengan menggunakan derajat kepercayaan 95%. Hasil : ada pengaruh kualitas paparan media (p=0,006), kuantitas paparan media massa (p=0,002) terhadap tingkat health literacy. Kesimpulan : diperlukan lebih banyak paparan media yang berkualitas untuk meningkatkan health literacy terkait kesehatan reproduksi pada santri Pondok Pesantren Putri Hidayatul Mubtadi-aat Lirboyo Kediri.Abstract\xa0Background: Health is one of the three main factors that influence the Human Development Index (HDI) in addition to education and income. Media and health information sources that are increasingly developing make people more health literate. Islamic Boarding School, Lirboyo Kediri, is not permitted to use the mass media as television, radio or cellphones. Method: This research was an observational analytic study using a cross sectional approach. The size of samples was 260 young students aged 10 to 19 years according to the inclusion criteria. Quantitative data were retrieved Non-Randomly using\xa0 consecutive sampling technique. The independent variable in this study was mass media exposure, while the dependent variable is the level of health literacy of adolescent reproductive health. To find out the effect, a simple logistic regression was applied using 95% confidence level. Results: the quality of the media that were accessed (p=0.006), the quantity of media that were accessed (p=0.002), age (p=0.000) and the training experience (p=0.000) affected health literacy individually. Conclusion: there is needs of increasing access to quality mass media in order to improve health literacy aming students of Pondok Pesantren Putri Hidayatul Mubtadi-aat Lirboyo Kediri.

Volume None
Pages None
DOI 10.20473/imhsj.v3i4.2019.341-348
Language English
Journal Indonesian Midwifery and Health Sciences Journal

Full Text