Archive | 2019

Pengaruh Variasi Campuran Agregat Kelas A terhadap Koefisien Permeabilitas Horizontal

 
 

Abstract


Gradasi aktual LPA setelah dipadatkan akan bergeser keluar melampaui batas atas spesifikasi sebagai pengaruh terhadap perbedaan nilai abrasi. Sehingga perlu didesain campuran gradasi di bawah batas bawah spesifikasi agar setelah pemadatan diharapkan gradasi akan bergeser masuk ke dalam spesifikasi. Material yang digunakan adalah LPA dari lokasi Gunung Kayangan dan Katunun, Kalimantan Selatan yang telah dipadatkan sesuai OMC. Dengan berbagai macam variasi gradasi campuran yang mengacu pada Spesifikasi Bina Marga 2010 revisi ke-3. Metode yang digunakan adalah uji permeabilitas skala laboratorium dengan arah pengaliran horisontal menggunakan alat fabrikasi yang terkalibrasi melalui sampel pasir. Uji analisa saringan dilakukan setelah proses pemadatan dan uji permeabilitas dilakukan agar dapat diketahui ukuran aktual butiran setelah dipadatkan. Persamaan y=0,00018x2 – 0,02674x + 0,95229 dapat digunakan untuk desain di bawah dari batas bawah spesifikasi. Gradasi butiran yang terpotong pada saringan No. 40 cenderung mempunyai nilai koefisien permeabilitas yang besar yakni 5,52 x 10 -2 cm/det. Pada penerapan di lapangan, dengan memberikan kemiringan permukaan LPA = 3% pada badan jalan kelas I dengan lebar 7 m dan panjang lintasan pengaliran 3,5 m, maka air yang menggenangi jalan akan hilang dalam waktu 2,45 hari. Menurut AASHTO (1993) drainase termasuk ke dalam kategori drainase dengan kualitas baik menuju sedang. Kata kunci : pondasi agregat Kelas A (LPA), permeabilitas horisontal, variasi gradasi, abrasi.

Volume 2
Pages 29-35
DOI 10.20527/BPI.V2I1.35
Language English
Journal None

Full Text