Archive | 2021

PEMASARAN JAGUNG MANIS (Zea Mays saccharata Sturt) DI KECAMATAN BATI-BATI, KABUPATEN TANAH LAUT KALIMANTAN SELATAN

 
 
 

Abstract


Komoditas jagung merupakan salah satu komoditi pangan terbesar selain padi, ubi, dan tebu\xa0 yang dihasilkan di Kabupaten Tanah Laut. Di Kecamatan Bati-bati mayoritas petani yang tergabung pada kelompok tani setempat menanam jagung. Pada umumnya jagung yang ditanam yaitu jagung manis. Jagung tersebut banyak didistribusikan ke luar kecamatan, bahkan ke beberapa daerah di Kalimantan Selatan. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengetahui lembaga-lembaga pemasaran yang terlibat dalam pemasaran jagung, mengingat jagung merupakan salah satu komoditas pokok selain padi untuk bahan pangan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui rantai pemasaran, serta mengetahui biaya, margin pemasaran, keuntungan dan share yang diperoleh petani, dan mengetahui masalah pemasaran jagung manis. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini ialah data primer dan data sekunder. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat 3 saluran pemasaran, yaitu rantai pemasaran pertama\xa0 (petani, pedagang pengumpul, pedagang pengecer, konsumen) yang di ikuti sebanyak 13 orang petani (43,33%). Rantai pemasaran kedua (petani, pengumpul, pedagang besar,\xa0 pedagang pengecer, konsumen) yg diikuti sebanyak 10 orang petani (33,34%). Pemasaran ketiga (petani, pedagang besar, konsumen) yang di ikuti sebanyak 7 orang petani (23,33%). Total biaya pada rantai pemasaran pertama sebesar Rp555,26,- ; rantai pemasaran kedua Rp840,76,-; dan total biaya pada rantai pemasaran ketiga sebesar Rp294,76,- seluruh biaya yang dikeluarkan meliputi biaya transportasi, retribusi masuk, upah pengangkutan, tali dan karung. Margin total rantai pemasaran pertama sebesar Rp1.156,- ; rantai pemasaran kedua sebesar Rp1.476,- ; dan rantai pemasaran ketiga sebesar Rp 1.076,-. Keuntungan total rantai pemasaran pertama sebesar Rp 600,74,- ; rantai pemasaran kedua sebesar Rp635,24,- ; dan rantai pemasaran ketiga sebesar Rp781,00,-. Share petani rantai pemasaran pertama 59,86%, selanjutnya rantai pemasaran kedua 53,87%, dan rantai pemasaran ketiga 57,46%

Volume 4
Pages None
DOI 10.20527/FRONTBIZ.V4I3.2913
Language English
Journal None

Full Text