Archive | 2021

ANALISIS PEMASARAN SAWI DI KECAMATAN LABUAN AMAS SELATAN KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH

 
 
 

Abstract


Adanya fluktuasi harga, perbedaan margin yang terlalu jauh antara produsen dengan konsumen akhir dan informasi harga adalah beberapa hal penting yang dapat menimbulkan permasalahan pemasaran sawi yang terjadi di Kecamatan Labuan Amas Selatan. Tujuan penelitan ini adalah mengidentifikasi saluran pemasaran sawi, lembaga pemasaran, menganalisis biaya, margin, keuntungan, efisiensi saluran pemasaran sawi serta menganalisis keadaan margin pemasaran apakah menyebar normal antar saluran pemasaran. Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Labuan Amas Selatan yang dimulai pada bulan September 2016 - Januari 2018. Jumlah sampel 20 petani sayur sawi dengan menggunakan metode proporsional random sampling . Hasil penelitian menunjukan bahwa saluran pemasaran yang ada di Kecamatan Labuan Amas Selatan memiliki empat pola. Besarnya biaya, margin dan keuntungan untuk saluran I adalah\xa0 Rp731,61/kg, Rp1.603,8/kg dan Rp872,19/kg. Besarnya biaya, margin dan keuntungan untuk saluran II adalah Rp659,54/kg, Rp1.906,33/kg, dan Rp1.246,79/kg. Besarnya biaya, margin dan keuntungan untuk saluran III (Tanjung) adalah Rp1.289,73/kg, Rp9.900/kg, dan Rp8.610,27/kg, untuk saluran III (Buntok) adalah Rp1.386,39/kg, Rp12.900/kg, Rp11.513,61. Besarnya biaya, margin dan keutungan pada saluran IV (Tanjung) adalah Rp744,78/kg, Rp9.125/kg, dan Rp8.335,22, untuk saluran IV (Buntok) adalah Rp701,44/kg, Rp12.125/kg, dan Rp11.238,56/kg. Saluran pemasaran yang paling efesien yaitu saluran I dan II. Margin total pemasaran pada saluran II, III, dan IV memiliki distribusi margin pemasaran yang terdistribusi secara merata pada setiap lembaga pemasaran.

Volume 4
Pages None
DOI 10.20527/FRONTBIZ.V4I3.2921
Language English
Journal None

Full Text