Archive | 2021

ANALISIS PEMASARAN KACANG TANAH DESA BELANGIAN KECAMATAN ARANIO KABUPATEN BANJAR

 
 
 

Abstract


Kacang tanah yang merupakan usahatani musiman yang memiliki banyak manfaat. Melihat prospek usahatani kacang tanah dengan produktivitas yang semakin meningkat, maka dari itu usaha tani kacang tanah di Desa Belangian perlu penanganan yang tepat agar kedepan dapat semakin berkembang dan mampu bersaing dengan daerah lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fungsi-fungsi dan saluran pemasaran, mengetahui besarnya share harga, biaya, margin\xa0 serta keuntungan yang diterima produsen/petani dan lembaga pemasaran, dan mengetahui efisiensi pemasaran kacang tanah. Metode yang digunakan adalah metode survey. Lokasi penelitian ditentukan secara purposive dengan pertimbangan mayoritas masyarakatnya menanam kacang tanah. Pengambilan sampel menggunakan metode proportional random sampling diambil 30 sampel orang petani, selanjutnya pengepul sebanyak 5 orang dan pengecer sebanyak 7 orang ditentukan menggunakan metode snow ball sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fungsi pemasaran terdiri dari fungsi pertukaran, fungsi fisik, dan fungsi penyimpanan. Terdapat dua pola saluran pemasaran yaitu saluran I terdiri dari petani-pengepul, saluran II terdiri dari petani-pengepul-pengecer, share harga pada saluran I di tingkat petani sebesar 80% dan di tingkat pengepul sebesar 20%, sedangkan pada saluran II share harga di tingkat petani sebesar 75%, sedangkan pengepul dan pengecer masing-masing sebesar 12,5% dan 12,5%, Total biaya yang dikeluarkan petani sebesar Rp. 2.000.000 per musim tanam dan pengepul sebesar Rp.46,89/kg sedangkan untuk saluran II biaya yang dikeluarkan oleh petani sebesar Rp. 2.000.000 per musim tanam dan pengepul sebesar Rp.81,32/kg dan pengecer sebesar Rp.35,82/kg. Margin pemasaran pada saluran I sebesar Rp.1.500/kg dan margin pada saluran II sebesar Rp.2.000/kg. Dari nilai margin tersebut terlihat bahwa saluran I lebih kecil dibanding margin pada saluran II, karena saluran I lembaga yang terlibat lebih sedikit dibanding dengan saluran II. Keuntungan yang diterima oleh pengepul saluran I lebih besar dibanding saluran II yaitu sebesar Rp.1.453,11/kg, keuntungan yang diterima pengecer pada saluran II sebesar Rp.964,18/kg. Tingkat efisiensi teknis pada saluran I adalah sebesar Rp.133,56/km sedangkan saluran II sebesar Rp.333,73/km, \xa0untuk efisiensi ekonomis saluran I 0,63% sebesar dan saluran II sebesar 1,47%.Hal ini menunjukkan bahwa saluran I lebih efisien di banding saluran II.

Volume 4
Pages None
DOI 10.20527/FRONTBIZ.V4I4.2930
Language English
Journal None

Full Text