Archive | 2019

KEMAMPUAN PENGUCAPAN PIRANTI MORFOLOGI ANAK TUNAGRAHITA KELAS VII SMP LB BANJARMASIN (THE ABILITY TO PRONOUNCE MORPHOLOGICAL DEVICES MENTALLY RETARDED CHILDREN AT THE SEVENTH GRADE STUDENTS OF SMP LB BANJARMASIN)

 

Abstract


Abstract The Ability to Pronounce Morphological Devices Mentally Retarded Children at The Seventh Grade Students of SMP LB Banjarmasin. This study focuses on pronunciation of morphological devices, namely affixation, source reduplication in SMP LB Banjarmasin.This study used qualitative descriptive method. The data collected was based on the actual environment and in the situation as it was the ability to pronounce mentally retarded children. Data collection started from observation, recording, interviewing, and library techniques. Sources of the data study were mild mentally retarded children. Based on the result of the study, it can be concluded that to pronounce affixtion of students of SMP LB Banjarmasin seen in using prefix me-, ber-, ter-, pe-, di-, sufix -an, -kan, and confix me-kan, ke-an. Mentally retarded children often add phonemes when speaking, as in prefks men- became meng, prefix ber- became beng, and mentally retarded children often removed phonemes when speaking as prefix me(N)- became me-. The reduplication abilty found was reduplication in the form of intact repetition, partial reduplication and basic affixed reduplication. The ability to composition mild mentally retarded chldren pronounces in using composition such as bahasa Indonesia, naik kelas, salat jumat, musim hujan, musim panas, and makan siang. But, there were some of mild mentally retarded children who did not use composition correctly such as pak gulu, lumah sakit, tanah ail, ail mata, kelas kepala, keleta api, melimpah luah, halta benda, jalan laya, olang tua, padang lumput, and hali libul. The ability to pronounce mild retarded children when they were affixed, duplicated, and composed by morphophonemic process including changes n phoneme /r/ became phoneme /l/ caused by mild retarded children experiencing obstacles when reciting phoneme /r/. Key words: pronounce, morphological, tunagrahita 2 Abstrak Kemampuan Pengucapan Piranti Morfologi Anak Tunagrahita Kelas VII SMP LB Banjarmasin. Penelitian ini memfokuskan kemampuan pengucapan piranti morfologi, yaitu afiksasi, reduplikasi komposisi pada siswa SMP LB Banjarmasin. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Data yang dikumpulkan berdasarkan dari lingkungan yang sebenarnya dan dalam situasi apa adanya, yaitu kemampuan pengucapan anak berketerbelakangan mental (tunagrahita). Pengambilan data dimulai dari teknik observasi, rekaman, wawancara, pencatatan dan teknik kepustakaan. Sumber data penelitian adalah anak tunagrahita ringan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kemampuan pengucapan afikasasi siswa SMP LB Banjarmasin terlihat dalam menggunakan prefiks me-, ber-,ter-, pe-, di- sufiks -an, - kan, dan konfiks me-kan, ke-an. Anak tunagrahita sering melakukan penambahan fonem ketika berbicara, seperti pada prefiks men- menjadi meng, prefiks ber- menjadi beng, serta anak tunagrahita ringan sering melakukan penghilangan fonem ketika berucap, seperti prefiks me(N)- menjadi me-. Kemampuan reduplikasi yang ditemukan adalah reduplikasi berupa pengulangan utuh, reduplikasi sebagian, dan reduplikasi dasar berafiks. Kemampuan komposisi anak tunagrahita ringan tepat mengucapkan dalam menggunakan komposisi, yaitu bahasa Indonesia, naik kelas, salat jumat, musim hujan, musim panas, dan makan siang. Namun, ada sebagian anak tunagrahita ringan yang tidak tepat menggunakan komposisi seperti pak gulu, lumah sakit, tanah ail, ail mata, kelas kepala, keleta api, melimpah luah, halta benda, jalan laya, olang tua, padang lumput, dan hali libul. Kemampuan pengucapan anak tunagrahita ringan ketika berafiksasi, bereduplikasi, dan berkomposisi yang dilakukan dengan proses morfofonemik, meliputi perubahan fonem /r/ menjadi fonem /l/ yang disebabkan anak tunagrahita ringan mengalami hambatan ketika melafalkan fonem /r/. Kata-kata kunci: pengucapan, morfologi, tunagrahita

Volume 9
Pages 1-14
DOI 10.20527/JBSP.V9I1.6252
Language English
Journal None

Full Text