Archive | 2021

STUDI PEMANFAATAN CAMPURAN BOTTOM ASH BATUBARA DENGAN SERBUK KAYU DAN ARANG TEMPURUNG KELAPA SEBAGAI BIOBRIKET DITINJAU DARI PARAMETER KUALITAS

 
 
 

Abstract


Sisa hasil pemanfaatan batubara sebagai bahan bakar pada PLTU menghasilkan limbah \xa0fly ash dan bottom ash dalam jumlah yang cukup banyak dan belum ada pemanfaatan dari limbah PLTU, jadi dikawatirkan dapat menimbulkan dampak yang berbahaya bagi lingkungan sekitar. Limbah yang banyak dimanfaatkan saat ini adalah fly ash, sedangkan untuk bottom ash masih minim pemanfaatannya.\xa0Biobriket campuran bottom ash batubara dan arang tempurung kelapa bisa menjadi alternatif bahan bakar baik digunakan untuk rumah tangga maupun industry kecil. Keunggulan yang dimiliki biobriket ini adalah murah dan ekonomis karena dapat untuk memproduksinya dapat dilakukan dengan sederhana dan mudah, panas yang dihasilkan nantinya juga cukup tinggi, serta bottom ash batubara yang tersedia cukup melimpah yang berasal dari beberapa PLTU yang ada di Kalimantan Selatan. Arang tempurung kelapa berasal dari hasil dari pengolahan tempurung kelapa yang di proses menjadi arang dan potensi tempurung kelapa di Kalimantan Selatan cukup banyak. Serbuk kayu merupakan sisa olahan dari kayu yang dibuat bahan bangunan atau mebel. Beberapa hal yang menjadi permasalahan dalam pemanfaatan biobriket bottom ash \xa0adalah adanya bau yang kurang enak saat pembakaran, proses penyalaan yang lama serta ketahanan briket yang masih kurang sehingga mudah pecah. Kegiatan penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan hasil \xa0kualitas \xa0biobriket terbaik yang berasal dari \xa0bottom ash yang dicampur bersama serbuk kayu dan arang tempurung kelapa, yang didasarkan pada ukuran partikel serta komposisi biobriket. Metode yang digunakan yaitu dengan melakukan uji analisa yang dilakukan di laboratorium. Parameter kualitas\xa0 uji yang digunakan yaitu \xa0kandungan moisture, kandungan volatile matter, kandungan ash, calorific value, uji pembakaran \xa0dengan yang dilihat dari\xa0 komposisi biobriket dan variasi ukuran partikel. Berdasarkan hasil analisa yang dilakukan biobriket terbaik terdapat \xa0pada ukuran partikel 80 mesh dengan kandungan bottom ash 40%, arang tempurung kelapa 20%, serbuk kayu 20% perekat 15% serta persentase kapur 5% dengan\xa0 hasil analisa parameter kualitas untuk kandungan inherent moisturenya adalah 5,77%, \xa0\xa0kandungan Ash 10,74%, Volatile Matter 42,77%, Kalori 6.624,56 Kkal/kg serta waktu \xa0pembakaran yang dibutuhkan adalah 247 detik\xa0Kata kunci : Bottom ash, Biobriket, arang, Serbuk kayu

Volume 7
Pages 65
DOI 10.20527/JG.V7I1.10235
Language English
Journal None

Full Text