Archive | 2019

HUBUNGAN BERAT BADAN BAYI BARU LAHIR DENGAN KEJADIAN RUPTUR PERINEUM PERSALINAN NORMAL PADA IBU PRIMIGRAVIDA

 

Abstract


Latar Belakang : Menurut Survei Demografi Kesehatan Indonesia ( SDKI ) tahun 2012 Angka Kematian Ibu meningkat kembali menjadi sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup. Robekan jalan lahir merupakan penyebab kedua perdarahan setelah atonia uteri. Dari data Profil Kesehatan Kabupaten Kendal (2015), Angka kematian ibu melahirkan di Kab. Kendal tergolong tinggi, nomor delapan tertinggi di Jateng. Sesuai data dari Dinas Kesehatan Kab Kendal, jumlah kematian ibu melahirkan di tahun 2013 sebanyak 21 orang. Tahun 2014 turun menjadi 19 orang, namun di tahun 2015 naik menjadi 23 orang. Tujuan : untuk mengetahui hubungan berat badan bayi baru lahir dengan kejadian ruptur perineum persalinan normal pada ibu pimigravida di Puskesmas Gemuh 01 Kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal. Metode : penelitian kuantitatif dengan metode cross sectional. Populasi adalah seluruh ibu bersalin primigravida di Puskesmas Gemuh 01. Sampel diambil dengan teknik accidental sampling yang berjumlah 34 ibu bersalin primigravida. Analisis data menggunakan uji chi-square . Hasil penelitian : Hasil uji statistik menunjukkan hubungan yang bermakna antara berat badan bayi baru lahir dengan kejadian ruptur perineum persalinan normal pada ibu primigravida dengan nilai p 0,021 < 0,05. Kesimpulan : ada hubungan yang signifikan antara berat badan bayi baru lahir dengan kejadian ruptur perineum persalinan normal pada ibu primigravida di Puskesmas Gemuh 01 Kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal. Dalam hal ini perlu ditingkatkan pengetahuan dan pengalaman bidan dalam memberikan asuhan kebidanan kepada ibu bersalin sehingga dapat mengenali tanda – tanda perineum yang kaku di saat persalinan berlangsung serta dapat menilai dan mengambil tindakan yang tepat untuk menghindari terjadinya rupture perineum.

Volume 7
Pages 26-32
DOI 10.20961/PLACENTUM.V7I1.24992
Language English
Journal None

Full Text