Buletin Plasma Nutfah | 2021
Karakterisasi Kualitatif untuk Identifikasi Aksesi Duplikat pada Konservasi Sumber Daya GenetikUbi Jalar (Ipomoea batatas L.)
Abstract
Sumber daya genetik (SDG) yang dapat teridentifikasi dengan baik berperan penting sebagai cadangan sumber genetik untuk perakitan varietas. Karakter morfologi ubi jalar dapat mendeskripsikan suatu aksesi dan tingkat kemiripannya terhadap aksesi lain, baik yang berasal dari suatu lokasi yang sama ataupun dari lokasi lain. Identifikasi kemiripan morfologi SDG dilakukan untuk meningkatkan efisiensi pengelolaan SDG. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan informasi mengenai identifikasi tingkat kemiripan berdasarkankarakter morfologi plasma nutfah ubi jalar yang dikoleksi dan dikonservasi oleh Bank Gen Pertanian Balitbangtan. Penelitian ini dilaksanakan dengan melakukan karakterisasi dan analisis kemiripan menggunakan program NTSYSpc versi 2.02i dengan metode UPGMA fungsi SimQual terhadap 122 aksesi ubi jalar yang berasal dari enam wilayah daerah asal, yaitu Sumatra, Jawa Barat, JawaTimur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Sulawesi, dan Papua. Hasil analisis menunjukkan terdapat kemiripan tertinggi (89%) aksesi ubi jalar asal NTT, di antaranya akesi Helung (IB00182) dengan Dimpong (IB00187), yang besar kemungkinan aksesi tersebut adalah duplikat yang berbeda nama. Tingkat kemiripan 83% ditemukan pada aksesi asal Papua, yang juga merupakan duplikat yaitu aksesi Sengkerengke (IB00335) dengan Koboak (IB00410); Wortel B (IB00459) dengan Helalekue (IB00448); dan Kulim (IB00442) dengan Boneng Karison (IB00444). Koleksi asal Jawa Barat, terindikasi duplikat dengan kemiripan 83% yaitu pada aksesi Unknown (IB01510), Unknown (IB01509), dan Unknown (IB01521). Tingkat kemiripan 78% terlihat pada aksesi ubi jalar asal Sulawesi, yaitu aksesi Ima-19 (IB01186) dengan Unknown (IB01388) dan Ubi Maraya-10 (IB01201) dengan Lambuya-3 (IB01272). Kemiripan 67% teridentifikasi pada aksesi asal Sumatra, yaitu Gowilada-4 (IB00679) dengan Unknown (IB00677). Sedangkan kemiripan 56% teridentifikasi pada koleksi Jawa Timur, yaitu aksesi Lokal Jatim (IB01409) dengan Lokal Jatim (IB01410). Hasil ini dapat mendukung sistem pengaturan yang lebih efektif, menghindari duplikasi koleksi ubi jalar di Bank Gen Pertanian Balitbangtan.