Archive | 2021

Identification of Peanut Germplasm Tolerance to Salinity Stress

 
 
 

Abstract


Varietas toleran salinitas adalah kunci utama pengembangan kacang tanah di tanah salin, namun sampai saat ini belum ada perakitan varietas kacang tanah di Indonesia dengan spesifikasi toleran terhadap salinitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi toleransi 25 aksesi kacang tanah koleksi plasma nutfah Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi terhadap cekaman salinitas untuk menyediakan sumber gen persilangan tahan salinitas. Aksesi kacang tanah ditanam pada tiga level salinitas yaitu\xa0 non salin, sedang (5-6 dS/m), dan tinggi (8-10 dS/m). Parameter yang diamati meliputi skor keracunan, kadar K dan Na pada akar dan tajuk, hasil polong dan biji, dan indeks toleransi cekaman (ITC).\xa0 Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua aksesi teridentifikasi peka pada salinitas tinggi. Salinitas sedang merupakan level salinitas tertinggi yang masih dapat ditoleransi oleh 23 aksesi kacang tanah. Pada tingkat salinitas sedang, empat aksesi kacang tanah (MLGA 0211, MLGA 0222, MLGA 0546, MLGA 0570) teridentifikasi toleran, dua aksesi (MLGA 0473 danMLGA 0605) peka, dan 19 aksesi lainnya tergolong sedang. Toleransi terhadap salinitas berhubungan dengan kemampuan aksesi untuk membatasi serapan Na dan translokasinya ke tajuk sehingga rasio K/Na di tajuk tetap tinggi dan dapat meningkatkan proses fotosintesis tanaman. Rasio Na-akar/Na-tajuk sama efektifnya dengan indikator rasio K/Na tajuk, oleh karena itu dapat dijadikan kriteria baru dalam seleksi toleransi kacang tanah terhadap cekaman salinitas. Aksesi yang toleran berdasarkan kemampuan untuk membentuk polong dan biji serta kemampuan menahan efek salinitas dapat dimanfaatkan dan diintegrasikan dalam pemuliaan kacang tanah untuk toleransi salinitas.

Volume 19
Pages 1-9
DOI 10.21082/BULPA.V19N1.2021.P1-9
Language English
Journal None

Full Text